Badai Byron Timbulkan Ancaman Baru di Gaza, Tenda Pengungsian Mulai Terendam

14 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badai musim dingin Byron membawa penderitaan baru bagi warga Palestina di Gaza. Hujan deras dan angin kencang yang menyapu wilayah itu sejak pertengahan pekan membuat tenda-tenda pengungsian terendam, memaksa ratusan keluarga mencari tanah yang lebih tinggi untuk berteduh. Layanan penyelamatan di Rafah melaporkan banyak panggilan darurat dari keluarga yang terjebak dalam tenda akibat banjir.

“Badai Byron dapat memicu banjir bandang, hujan es, serta hembusan angin kuat hingga Jumat. Kondisi ini dikhawatirkan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat kritis, di mana ratusan ribu warga hidup tanpa perlindungan layak setelah dua tahun perang Israel yang menghancurkan wilayah Gaza,” demikian disampaikan Otoritas Cuaca, dikutip Holopis.com, Kamis (11/12).

- Advertisement -Hosting Terbaik

Sejumlah organisasi kemanusiaan menyebut bahwa pembatasan Israel atas masuknya tenda, peralatan perbaikan sanitasi, dan pasokan penting lainnya membuat Gaza tidak memiliki kemampuan memadai untuk menghadapi badai. Mereka mendesak komunitas internasional menekan pemerintah Israel agar segera membuka akses bantuan.

Di Rafah, Tim Pertahanan Sipil Palestina mengatakan bahwa peralatan mereka sangat terbatas, namun petugas terus berusaha menjangkau warga yang membutuhkan.

- Advertisement -

“Tenda-tenda terendam, keluarga terperangkap akibat hujan deras,” tulis lembaga itu.

Masyarakat pun tampak menggali parit di sekitar tenda untuk mengalihkan aliran air, upaya darurat yang menunjukkan betapa rentannya tempat-tempat pengungsian tersebut.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), hampir 850 ribu orang yang tinggal di 761 titik pengungsian berada dalam risiko tinggi terdampak banjir. Sebelumnya, lebih dari 200 lokasi sudah pernah terendam, memaksa lebih dari 140 ribu orang meninggalkan tenda mereka yang rusak atau terseret arus.

Laporan dari Gaza menyebut bahwa sebagian besar tenda tidak mampu menahan cuaca ekstrem. Banyak yang robek, tipis, dan tidak memiliki penguatan struktural, sehingga hampir tidak memberi perlindungan dari hujan deras. Barang-barang terakhir yang masih dimiliki keluarga pun terancam hilang bila badai terus berlanjut.

Sementara itu, UN agencies dan otoritas lokal memperingatkan bahwa curah hujan yang signifikan berpotensi menimbulkan bencana besar bagi warga Gaza, dengan lahan pengungsian yang cenderung datar dan gersang menjadi titik paling rawan banjir.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
14 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis