HOLOPIS.COM, SINGAPURA – Indonesia secara agresif mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi Intellectual Property (IP) komik dan kreatifnya di kancah internasional melalui partisipasi besar di Singapore Comic Con (SGCC) 2025.
Puncak dari upaya ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Business Forum & Networking Session pada 5 Desember. Digelar di KBRI Singapura, lokasi ini menegaskan dukungan diplomatik penuh, menjadikan forum tersebut sebagai deklarasi resmi kesiapan kreator nasional untuk menembus, bernegosiasi, dan bersaing dalam ekosistem IP global.
Forum bisnis ini dirancang sebagai lokomotif sinergi, mempertemukan para pemilik IP (IP owners) Indonesia dengan ekosistem investasi dan distribusi internasional, termasuk investor, publisher, serta perwakilan studio animasi global.
Tujuannya jelas yakni membuka pintu bagi adaptasi IP komik Indonesia ke format animasi, game, atau bahkan film layar lebar, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor industri kreatif.
Dalam sesi forum yang sangat terseleksi, Indonesia menonjolkan IP komik yang telah teruji memiliki basis penggemar yang solid dan potensi multi-platform, antara lain Si Juki, yang dikenal dengan humor satir dan adaptabilitasnya, Tahilalats dengan komedi absurd yang mendunia, serta Bandits of Batavia, yang menawarkan kisah sejarah fiksi dengan sentuhan aksi yang epik.
Daya tarik forum diperkuat dengan kehadiran komikus profesional dengan jejak langkah internasional. Hadir sebagai pembicara adalah Brian Tanutama Zunaedy (Founder Komunitas Mangaka Indonesia) dan Achmad Ezra Garnida (Founder Beyondtopia), sosok yang pernah terlibat dalam proyek prestisius, termasuk produksi di Marvel Studios.
Kehadiran mereka memberikan validasi bahwa talenta Indonesia telah diakui dan mampu bersaing dalam standar industri hiburan global.
Selain fokus pada agenda bisnis, komitmen Indonesia di SGCC 2025 juga diwujudkan melalui Paviliun Indonesia yang dibuka untuk publik pada 6–7 Desember. Paviliun ini menjadi magnet bagi penggemar regional dengan menampilkan 20 IP komik terpilih, enam di antaranya mendapatkan fasilitasi penuh dari Kementerian Ekonomi Kreatif.
Paviliun ini bukan hanya ruang pameran visual, melainkan juga hub interaktif yang memfasilitasi berbagai kegiatan, termasuk sesi kreator untuk momen temu sapa dan diskusi antara kreator dan penggemar.
Kemudian sesi business matching yang terstruktur untuk menjembatani peluang kerjasama strategis, serta Peluncuran karya eksklusif, debut karya, dan merchandise terbaru guna memperkuat promosi serta penetrasi pasar komik Indonesia di Asia Tenggara.
Partisipasi terintegrasi ini diharapkan dapat menjadi katalis yang signifikan, memastikan IP komik Indonesia tidak hanya dikenal, tetapi juga diterima dan diinvestasikan oleh pasar internasional, sekaligus memperkuat jejaring industri kreatif regional.
