Wamendag Roro Jajaki Peningkatan Perdagangan RI-Turki Melalui IT-PTA

40 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri menjajaki peluang untuk memperluas ruang liberasi perdagangan yang bermakna melalui Indonesia-Turkiye Preferential Trade Agreement (IT-PTA), usai bertemu dengan Wamendag Turki Mustafa Tuzcu di Kairo, Mesir, Selasa (2/12).

Diketahui, pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian The 4th Meeting of the D-8 Trade Ministers Council di Kairo, 1-2 Desember 2025.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Melalui pertemuan bilateral ini, Indonesia ingin meningkatkan perdagangan dengan Turki sesuai kesepakatan kedua pemimpin negara dalam pernyataan bersama pada pertemuan pertama High Level Strategic Cooperation Council (HLSCC) pada 12 Februari 2025. Untuk itu, Indonesia siap melanjutkan diskusi untuk mengidentifikasi langkah terbaik yang akan menguntungkan kedua negara,” ungkap Wamendag Roro, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.

Berdasarkan data pada 2024, total perdagangan Indonesia-Turki mencapai USD 2,4 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,5 miliar. Oleh karena itu, Indonesia memandang IT-PTA sebagai langkah strategis untuk memperdalam hubungan ekonomi antara kedua negara, sekaligus sebagai landasan penting menuju perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA).

- Advertisement -

Pada pertemuan tersebut, Wamendag Roro menegaskan bahwa Indonesia memandang penting untuk memberikan fleksibilitas yang memadai bagi kedua pihak agar cakupan produk tidak terlalu sempit dan dapat benar-benar mencerminkan kepentingan bersama.

“Indonesia juga mendorong agar sektor-sektor kunci seperti tekstil, alas kaki, serta besi dan baja tetap dibahas agar manfaat perjanjian ini dapat dirasakan secara lebih merata,” lanjut Wamendag Roro.

Sementara itu, Wamendag Turki akan mempertimbangkan usulan tersebut dan juga mengusulkan agar Indonesia dan Turki dapat menjajaki potensi kerja sama di bidang konstruksi, mengingat Indonesia sedang membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Wamendag Turki menyampaikan bahwa kedua negara merupakan sahabat sehingga upaya penguatan kerja sama perlu terus dilakukan, khususnya di tengah situasi politik global saat ini.

Pada pertemuan tersebut, Wamendag Roro didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, dan Duta Besar RI di Kairo, Lutfi Rauf.

Sekilas Perdagangan Indonesia-Turki

Total perdagangan Indonesia-Turki pada 2024 mencapai USD 2,4 miliar, dengan tren tumbuh sebesar 13,50 persen dalam lima tahun terakhir. Ekspor Indonesia pada 2024 tercatat sebesar USD 1,9 miliar, meningkat 26,05 persen dibandingkan 2023. Sementara itu, impor Indonesia mencapai USD 0,5 miliar, mengalami penurunan sebesar 25,51 persen dari tahun sebelumnya. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar USD 1,5 miliar.

Pada 2024, Turki adalah pasar ekspor peringkat ke-23 dan sumber impor peringkat ke-36 bagi Indonesia. Produk ekspor utama Indonesia meliputi produk setengah jadi dari besi atau baja nonpaduan, produk canai rata dari baja nirkarat lebar ≥600 mm, serat stapel buatan, kokas dan semikokas batubara, dan minyak sawit. Adapun produk impor utama Indonesia meliputi tank dan kendaraan tempur, bijih dan konsentrat kromium, tembakau mentah, tepung gandum dan meslin, dan perangkat peluncur pesawat.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
40 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis