HOLOPIS.COM, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa Kemenpora berkomitmen penuh untuk menghadirkan kebijakan yang sejalan dengan kebutuhan ekosistem olahraga nasional.
Hal tersebut disampaikan Erick usai melakukan kunjungan ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dalam rangka memperkuat sinergi antara pemerintah dan induk organisasi olahraga nasional, pada Kamis (4/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Erick menyebut pihaknya memastikan tidak ada aturan baru yang bersifat kontraproduktif, khususnya terkait penyusunan Regulasi 141 yang tengah digodok.
Menurut Erick, Kemenpora bukan hanya ingin tampil sebagai institusi yang memimpin, tetapi juga mengayomi seluruh pemangku kepentingan olahraga. Hal itu pula yang menjadi dasar evaluasi internal, termasuk keputusan mencabut Permenpora 14 Nomor 2024 beberapa waktu lalu.
“Seperti statement yang saya sudah sampaikan, kami di Kemenpora ini tidak memosisikan hanya sebagai pemimpin, tetapi ingin mengayomi. Karena itulah introspeksi pertama kami kemarin adalah mencabut Permenpora 14 Nomor 2024,” kata Menpora Erick Thohir kepada Holopis.com di Gedung KONI Pusat, Kamis (4/11/2025).
Ia menegaskan, proses penyusunan Regulasi 141 tidak boleh menghasilkan kebijakan yang bertolak belakang dengan program yang sudah berjalan baik sebelumnya. Erick memastikan setiap aturan baru harus memperkuat ekosistem olahraga, bukan menghambat.
“Jangan sampai kami juga sedang menuju regulasi yang kita mau turunkan, malah mengeluarkan regulasi yang kontraproduktif seperti sebelumnya. Ini yang tadi kita bahas,” tegasnya.
Erick menyebutkan bahwa tim penyusun regulasi menargetkan penyelesaian program tersebut pada Desember 2025. Setelah itu, pada awal tahun depan Kemenpora akan mulai melibatkan publik dan berbagai stakeholder untuk berdiskusi lebih luas terkait arah kebijakan olahraga nasional.
“Ini yang insyaallah program ini akan kulkas janjinya dari tim ini Desember ini selesai. Nah baru nanti di awal tahun depan kita mulai berdiskusi kepada publik dan tentu stakeholder olahraga apa yang kita bisa lakukan,” pungkasnya.



