HOLOPIS.COM, PACITAN – Lembaga pendidikan kejuruan SMKN 1 Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tampil membanggakan dalam kancah saintis bergengsi, Program Entrepeneur Vokasi Kreatif Terpadu (Pervekt) SMK 2025.
Di ajang adu tangguh vokasi yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) itu, sekolah menengah yang dipimpin Achmad Syaifudin ini keluar sebagai pemenang berkategori Best Creative Profile Pervekt SMK 2025.
Penganugerahan awards sebagai bukti integritas keilmuan yang mumpuni para siswa itu berlangsung di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (3/12/2025).
Penerimaan penghargaan berupa piala dan sejumlah tanda mata, diwakili Kepala SMKN 1 Donorojo, Achmad Syaifudin, didampingi guru terkait dan sejumlah perwakilan siswa yang turut berjuang di dalamnya.
“Untuk mencapai prestasi seperti ini sudah barang tentu tidak mudah. Diperlukan tempuhan berupa ketekunan, keseriusan dan keimanan para siswa.” ungkap Achmad Syaifudin di ruangannya kepada koresponden, Kamis (4/12/2025).
“Juga andil para guru profesional dibidangnya, yang senantiasa ikhlas mengorbankan semuanya demi memintarkan dan memberi karakter kepada semua siswa. Hasilnya, kami kagum dan bangga,” sambungnya.
Disampikan Syaifudin, penghargaan itu merupakan presentasi yang dirancang untuk menonjolkan aspek kreatif, keahlian serta hasil kerja secara meyakinkan.
Karena demikian sulitnya, lanjutnya, para siswa dituntut memiliki kreativitas dalam mengejawantahkan vokasi, menjadi sebuah ide dan gagasan segar dan bermanfaat bagi masyarakat umum.
Lebih lanjut Syaifudin, program ini merupakan pelatihan kewirausahaan berbasis praktik, yang terintegrasi dengan olah pembelajaran vokasi.
Selain itu, sambungnya, juga terkait dengan bimbingan usaha, inkubasi produk serta metode pemasaran digital bagi seluruh siswa SMK.
Terkait kegiatan Pervekt SMK 2025, sebut Syaifudin, merupakan inisiatif yang lebih luas dari Direktorat SMK, guna memperkuat pendidikan vokasi dengan out put mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing global.
“Dari semua yang kami lakukan secara sinergis antara para pendidik dan siswa yang terlibat, kita berhasil mendapatkan best profile sesuai di piagam dan piala,” tutur Syaifudin bangga.
Terakhir, Syaifudin berharap, para siswa yang turut terlibat dalam pemenangan ajang tersebut agar tidak lengah dan terburu-buru puas berlebihan.
Karena krativitas itu bersifat mengembang sesuai perkembangan zaman. Sebab itu, pintanya, para siswa agar tetap tekun mengotak-atik saintis sesuai vokasinya agar menemukan hal lebih baru.



