IHSG Menguat di Tengah Optimisme Pasar terhadap Kebijakan The Fed

7 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat penguatan pada perdagangan Selasa (2/12/2025) sore, seiring dengan meningkatnya harapan pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Dimana diketahui, The Fed telah memberikan sinyal penurunan suku bunga acuan pada pekan depan. Sentimen positif inilah yang membuat IHSG ditutup menguat 68,25 poin atau 0,80 persen ke level 8.617,04.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus atau Nico, menjelaskan bahwa penguatan IHSG sejalan dengan gerak bursa regional yang ikut ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

“IHSG dan bursa regional Asia menguat, pasar tampaknya berekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed meningkat menyusul data manufaktur yang suram,” kata Nico dalam laporan tertulisnya di Jakarta, dikutip Holopis.com.

- Advertisement -

Dari sisi global, data manufaktur Amerika Serikat menunjukkan penurunan selama sembilan bulan berturut-turut hingga November 2025. Kondisi ini meningkatkan tekanan terhadap The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan suku bunga tinggi yang selama ini diterapkan guna meredam inflasi.

The Fed sendiri beru akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9–10 Desember 2025, dan pasar kini menunggu keputusan penting tersebut.

Selain dari AS, pasar Asia juga mendapatkan sentimen positif dari rencana stimulus ekonomi China. Meski manufaktur China melemah pada November 2025, pemerintah setempat disebut tengah menyiapkan dukungan ekonomi baru menjelang Konferensi Kerja Ekonomi Pusat pekan depan. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Kabar baik lainnya datang dari Korea Selatan setelah Amerika Serikat memastikan akan menurunkan sejumlah tarif impor, termasuk tarif otomotif dari 25 persen menjadi 15 persen, serta penyesuaian tarif suku cadang pesawat dan aturan perdagangan resiprokal.

Pelaku pasar juga terus memantau langkah-langkah ekonomi yang diambil Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dalam memperkuat perekonomian negeri tersebut.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG turut didorong oleh beberapa faktor fundamental, seperti aktivitas industri manufaktur Indonesia pada November 2025 yang tetap solid, surplus perdagangan pada Oktober 2025, serta inflasi nasional yang mulai mengalami perlambatan.

Sejak dibuka, IHSG langsung bergerak di zona hijau dan konsisten bertahan di wilayah positif hingga penutupan perdagangan. Kinerja pasar yang stabil menunjukkan respons positif investor terhadap keseluruhan faktor domestik maupun global.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan dari sebelas sektor tercatat menguat. Sektor industri menjadi pendorong terbesar dengan kenaikan 2,40 persen. Dua sektor lainnya yang turut menonjol adalah sektor barang konsumen non-primer yang menguat 2,38 persen dan sektor infrastruktur yang naik 1,77 persen.

Namun demikian, dua sektor mengalami pelemahan, yakni sektor kesehatan yang turun 1,16 persen dan sektor teknologi yang terkoreksi 0,36 persen.

Saham-saham yang mencatat kenaikan terbesar antara lain BOAT, BBRM, SULI, FPNI, dan ASPI. Sementara itu, saham yang mengalami penurunan terdalam adalah OPMS, ESTI, SMIL, BEEF, dan ESIP.

Aktivitas perdagangan saham tercatat cukup ramai, dengan 2.720.714 transaksi yang melibatkan 43,65 miliar lembar saham. Total nilai transaksi mencapai Rp21,92 triliun. Secara keseluruhan, 282 saham menguat, 370 melemah, dan 159 stagnan.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
7 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis