Ekspor Jateng Tembus Rp18,2 Triliun, Barantin Dorong UMKM Jadi Pemain Global


Oleh : Khoirudin Ainun Najib

HOLOPIS.COM, SEMARANG – Nilai ekspor Jawa Tengah (Jateng) terus menunjukkan performa kuat sepanjang 2025. Hingga November, total ekspor provinsi ini telah mencapai Rp18,2 triliun dengan 24.935 sertifikasi karantina.

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Karantina Indonesia (Barantin), Sahat dalam acara pelepasan ekspor produk yang berasal dari Gapoktan dan UMKM binaan Berantin senilai Rp10,1 miliar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (29/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Sahat menegaskan bahwa pihaknya kini tak hanya menjalankan tugas sebagai lembaga sertifikasi, tetapi juga membina UMKM untuk memenuhi standar ekspor. Pendampingan ini menjadi kunci mengapa semakin banyak produk lokal yang diterima di pasar global.

“Yang kita dorong adalah ekspor UMKM. Banyak komoditas yang tidak bisa dihasilkan negara tujuan, tetapi sangat dibutuhkan di sana dengan syarat tertentu,” jelas Sahat dalam keterangan pers, dikutip Holopis.com, Senin (1/12/2025).

Dengan capaian ekspor 2025 yang mendekati performa tahun sebelumnya (Rp19,5 triliun), Barantin menetapkan target ekspor Jateng mencapai Rp20 triliun pada 2026. Sahat optimistis, target tersebut dapat dicapai dengan memperkuat pendampingan UMKM dan menghilangkan anggapan rumitnya proses ekspor di kalangan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan, bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah dan harus mendapat akses lebih luas dalam perdagangan global.

“Produk unggulan Jawa Tengah banyak sekali. Jangan berpikir ekspor itu hanya untuk perusahaan besar. UMKM kita boleh dan mampu melakukan ekspor,” tegas Luthfi.

Ia menilai pendampingan dari Barantin menjadi faktor penting yang membantu UMKM naik kelas dan bersaing di pasar internasional. Jawa Tengah memiliki banyak komoditas berdaya saing tinggi, seperti ikan cupang, bawang merah, sarang burung walet, hingga produk olahan lain.

“Kita punya banyak komoditas, termasuk ikan cupang, bawang merah, sarang burung walet, ikan, dan lainnya. Semuanya punya daya saing,” jelasnya.

Tampilan Utama
/