Taiwan Geram Setelah Donald Trump Telponan dengan Xi Jinping


Oleh : Darin Brenda Iskarina

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Taiwan, Cho Jung-tai mengatakan dengan tegas bahwa skenario kembalinya Taiwan ke China bukanlah sebuah pilihan. Pernyataan itu dikeluarkan setelah Presiden China Xi Jinping menyinggung panggilan telponnya dengan Presiden Amerika Serikat

“Bagi 23 juta penduduk negara kami, kembali bukanlah sebuah pilihan, ini sangat jelas,” kata Cho, dikutip Holopis.com, Selasa (25/11).

Ia menekankan bahwa Taiwan yang merupakan negara dengan pemerintahan yang dipilih secara demokratis adalah negara yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka.

Bagaimana Posisi AS dalam Pemerintahan Taiwan?

Sementara itu, Amerika Serikat tidak memihak dalam kedaulatan Taiwan, namun AS mengaku menentang penggunaan kekuatan apapun dari China untuk merebut Taiwan. Namun pemerintahan Donald Trump sejauh ini menunjukkan sikap yang ambigu terkait apakah mereka akan mengerahkan pasukan AS, jika terjadi perang di Selat Taiwan.

Donald Trump pun sudah mengonfirmasi bahwa ia akan mengunjungi Beijing pada April 2026 mendatang, dan Xi Jinping akan mengunjungi Amerika Serikat di akhir 2026.

Hubungan China dan Jepang

Di sisi lain, hubungan antara Beijing dan Tokyo baru-baru ini jatuh ke titik terendah setelah Perdana Menteri Jepang menyatakan serangan apa pun terhadap Taiwan akan memicu respons militer.

Pernyataan Perdana Menteri Jepang terpilih, Sanae Takaichi langsung dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, yang mengatakan Jepang telah melewati garis merah yang seharusnya tidak disentuh.

Tampilan Utama
/