HOLOPIS.COM, KARAWANG – Wacana menjadikan bangkai pesawat jenis GA8 Airvan milik perusahaan Wise Air dengan registrasi PK-WMP sebagai destinasi wisata lokal mulai mencuat setelah insiden jatuhnya pesawat tersebut di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Jumat (21/11).
Pesawat yang mengalami musibah saat menjalani kegiatan operasional itu hingga kini belum dievakuasi karena sulitnya akses menuju lokasi.
Bangkai pesawat berada di tengah hamparan sawah dengan jarak sekitar 3 kilometer dari jalan raya. Kondisi ini membuat proses evakuasi terkendala, terutama karena akses jalan menuju lokasi tidak memungkinkan dilalui kendaraan besar yang dibutuhkan untuk mengangkat badan pesawat.
Situasi inilah yang kemudian memunculkan gagasan agar bangkai pesawat tetap berada di desa dan dijadikan objek wisata edukasi.
Manajer Kualitas dan Keselamatan Wise Air, Agus Nugraha Sardjani, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi. Ia menyebut proses evakuasi sepenuhnya berada di bawah kewenangan pihak asuransi.
“Ya bisa saja (jadi objek wisata), tetapi itu sudah bukan kewenangan kami. Terkait itu tergantung pihak asuransi,” kata Agus seperti dikutip Holopis.com, Senin (24/11).
Menurutnya, sulitnya medan dan akses menuju lokasi jatuhnya pesawat dapat menjadi pertimbangan bagi pihak asuransi untuk menentukan langkah berikutnya. “Apakah nanti evakuasi diserahkan ke desa untuk dijadikan wisata atau seperti apa, itu sepenuhnya bergantung pada keputusan asuransi,” jelas Agus.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Kertawaluya, Arta Hartono, menyampaikan bahwa pihak desa sangat terbuka dan siap jika bangkai pesawat tersebut benar-benar diserahkan untuk dikelola sebagai objek wisata lokal. “Kita tentu senang, tadi juga sudah ada pembicaraan ke arah itu,” ujarnya.
Arta mengungkapkan, jika rencana itu terealisasi, pesawat nantinya akan dipindahkan dan ditempatkan di area sekitar kantor desa agar dapat dikelola dan diakses dengan lebih mudah oleh masyarakat.
Ia menilai peluang itu sangat positif, mengingat Desa Kertawaluya selama ini belum memiliki destinasi wisata yang bisa menjadi daya tarik bagi warga maupun pengunjung luar.
“Bagus ya, desa kita tidak ada wisatanya. Karena mayoritas wilayahnya persawahan,” kata Arta. Ia menambahkan, keberadaan pesawat itu sebagai objek wisata akan membuka potensi ekonomi baru bagi warga desa.
Selain itu, antusiasme masyarakat saat ini menjadi indikasi awal adanya peluang ekonomi tersebut. Sejak kabar jatuhnya pesawat menyebar, lokasi kejadian dipadati warga yang datang untuk melihat bangkai pesawat secara langsung. Banyak pedagang kaki lima yang mulai memanfaatkan keramaian ini untuk menjajakan dagangan mereka.
“Sekali lagi, saya sangat menyambut baik dan senang jika pesawatnya diberikan ke kami. Bisa ada pertumbuhan ekonomi, warga bisa jualan, dan desa memiliki ikon baru,” ujarnya.



