HOLOPIS.COM, YOGYAKARTA – Keagungan sejarah dan keautentikan budaya Indonesia kembali menegaskan daya tariknya di kancah pariwisata global. Sebanyak 128 wisatawan kelas atas asal Prancis baru-baru ini melabuhkan perjalanan super premium mereka.
Pesona magis Candi Borobudur dan Candi Prambanan terpilih menjadi destinasi dari tur eksklusif keliling dunia yang diselenggarakan oleh operator perjalanan mewah Prancis, Ciels du Monde.
Rombongan yang tiba melalui Yogyakarta International Airport ini merupakan bagian dari program ambisius “Around the World: Visages et Civilisations du Monde 2025,” sebuah perjalanan 23 hari melintasi pusat-pusat peradaban dunia, dari Meksiko hingga Yordania.
Kualitas perjalanan tak main-main, sebab seluruh rute ditempuh menggunakan pesawat carter khusus, menjamin kenyamanan dan standar layanan tertinggi bagi para luxury travelers.
Indonesia, diwakili oleh Borobudur dan Prambanan, dipilih bukan sekadar sebagai persinggahan, melainkan sebagai titik puncak budaya yang dicari para elite. Keagungan dua candi warisan dunia di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini dianggap memiliki nilai keaslian dan kekayaan sejarah yang sangat representatif bagi selera wisatawan kelas dunia.
“Borobudur dan Prambanan tidak hanya indah, tetapi juga menghadirkan kekayaan budaya yang sangat dicari para luxury travelers. Ini merupakan destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan Perancis yang menghargai warisan dunia dan perjalanan yang autentik,” ungkap CEO Ciels du Monde, Eduard George, yang mengaku terkesan dengan pengalaman di Indonesia.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sendiri memberikan pendampingan penuh terhadap kunjungan 14–16 November 2025 ini. Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menyambut baik inisiatif ini sebagai penegasan bahwa pariwisata nasional bergerak menuju peningkatan devisa, keberlanjutan, dan pengalaman wisata yang eksklusif.
“Program yang dijalankan Ciels du Monde bersama White Tiger DMC menjadi contoh konkret bagaimana pengalaman wisata premium dirancang dengan standar sangat tinggi,” ujar Ni Made, menekankan bahwa praktik baik ini menjadi tolok ukur bagi industri domestik.
Saat acara Royal Dinner yang menutup rangkaian tur, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara III, Raden Wisnu Sindhutrisno, menyoroti pentingnya strategi pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) di segmen high-end.
“Rekomendasi personal memiliki nilai sangat tinggi di kalangan pasar atas. Cerita pengalaman nyata dari 128 wisatawan ini akan memperkuat eksposur Indonesia di pasar wisatawan kelas premium Prancis,” tutup Wisnu,
Kemenpar berjanji untuk terus menguatkan kolaborasi internasional ini, memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi warisan dunia yang unik, berkelas, dan selalu menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi setiap tamu istimewa.



