Dunia Sorot Desakan Gus Yahya Mundur dari PBNU Imbas Undang Tokoh Pro Israel
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Desakan agar Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mundur dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jadi sorotan media internasional. Apalagi desakan mundurnya itu karena terkait dengan Israel.
Sejumlah media seperti Reuters dan Aljazeera memberitakan kisruh Gus Yahya mesti lengser dari pucuk pimpinan PBNU. Mengutip laporan Aljazeera, Gus Yahya didesak mundur karena mengundang tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal pro terhadap Israel yaitu Peter Berkowitz.
Dari ulasannya, Aljazeera menulis sikap pimpinan Syuriah PBNU yang minta Gus Yahya bersedia untuk mundur dalam waktu tiga hari. Jika tak mundur dalam tiga hari, maka Gus Yahya bakal dicopot.
Figur Berkowitz ditulis memiliki afiliasi denghan jaringan Zionisme internasional. Selain itu, alasan salah urus pengelolaan keuangan PBNU di era Gus Yahya juga jadi poin krusial lain agar bersedia mundur.
"Yang menghadiri sebuah acara internal pada bulan Agustus, serta dugaan salah urus keuangan, sebagai alasan ia harus mundur," demikian tulis Aljazeera dikutip pada Minggu, (23/11/2025).
Menurut pejabat NU, Najib Azca, yang dikutip Aljazeera menyebut seruan Gus Yahya untuk mundur karena langkahnya yang kontroversial mengundang Berkowitz yang juga eks pejabat Departemen Luar Negeri AS. Kehadiran Berkowitz sebagai pembicara dalam acara pelatihan akademi NU.
"Berkowitz sering menulis untuk mendukung perang Israel di Gaza. Dari situs webnya, termasuk sebuah artikel pada September yang bertujuan untuk membantah bahwa Israel melakukan genosida di wilayah Palestina," tulis Aljazeera.
Dari laporan itu, Berkowitz juga kerap menulis dengan narasi negatif terhadap Hamas, kelompok pejuang di Palestina.
Lalu, disinggung pula pujian Berkowitz dalam tulisannya yang ditujukan kepada Gus Yahya. Dia juga sempat menulis terkait kegiatan akademi NU di Indonesia pada Agustus 2025 yang mengundangnya sebagai pembicara.
Terkait polemik itu, Gus Yahya sudah menyampaikan permintaan maafnya atas undangan kepada Berkowitz. Dari klarifikasinya, dia mengaku lalai karena tak memeriksa latar belakang cendekiawan asal AS itu dengan saksama.