HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur kembali meletus pada Rabu (19/11/2025) siang. Sementara itu, pada hari ini Kamis (20/11/2025), Gunung Semeru kembali dilaporkan mengalami 32 kali gempa guguran selama enam jam mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
“Aktivitas Gunung Semeru untuk pengamatan kegempaan tercatat 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 69-108 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, Kamis, (20/11/2025), seperti dikutip Holopis.com.
Yadi menambahkan Gunung Semeru juga tercatat telah mengalami 25 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 71-141 detik.Selain itu, dilaporkan juga Gunung Semeru mengalami satu kali gempa embusan dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 67 detik.
“Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 30 mm, S-P 21 detik dan lama gempa 77 detik,” tuturnya.
Rekam Jejak Erupsi Semeru Sejak 1818
Erupsi Gunung Semeru kali ini bukan yang pertama kalinya. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini bahkan tercatat sudah mengalami erupsi sejak tahun 1818. Berikut rekam jejak erupsi Gunung Semeru sejak 1818 hingga saat ini.
Dikutip HOLOPIS.COM dari BNPB, Gunung Semeru sudah mengalami erupsi sejak tahun 1818. Namun, catatan letusan yang terekam pada tahun 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.
Selanjutnya kembali terjadi aktivitas vulkanik secara beruntun mulai tahun 1945, 19946,19947,19950,19951,1952,1953,1954,1955 – 1957, 1958, 1959, dan 1960. Tak sampai disitu, sebagai salah satu gunung berapi yang masih aktif, Gunung Semeru kemudian kembali melanjutkan aktivitas vulkaniknya pada 1 Desember 1977.
Dalam letusan pada 1 Desember 1977 ini, guguran lava dari Gunung Semeru menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar, volume endapan material vulkanis mencapai 6,4 juta m3, hingga merusak sawah, jembatan, dan rumah warga.Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kemudian kembali terjadi pada tahun 1978 – 1989.
Masih aktif, gunung ini kemudian kembali melakukan aktivitas vulkanik pada tahun berikutnya. Menurut catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas vulkanik di Gunung Semeru kembali terjadi pada tahun 1990, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008.



