HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa mulai 2026, masyarakat dapat bertransaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Tiongkok dan Korea Selatan.
Langkah ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam konektivitas pembayaran digital di kawasan Asia, setelah sebelumnya QRIS telah dipakai di sejumlah negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, hingga Jepang.
“Nanti mudah-mudahan tahun depan, awal tahun depan, mau beli dimsum di Beijing juga bisa, atau mungkin mau beli topokki di Seoul juga bisa,” ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dikutip Holopis.com, Jumat (21/11/2025).
Filianingsih menyampaikan, bahwa kedua negara tersebut masuk dalam prioritas percepatan kerja sama sistem pembayaran lintas negara yang tengah diperluas oleh BI.
Menurutnya, perluasan ini merupakan bagian dari agenda besar integrasi pembayaran antarnegara yang sudah dirintis sejak beberapa tahun terakhir.
Selain Tiongkok dan Korea Selatan, BI juga sedang menjajaki kerja sama serupa dengan India, yang ditargetkan bisa mulai terealisasi pada 2026.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar memperluas konektivitas sistem pembayaran dan memajukan infrastruktur keuangan nasional.
Penguatan konektivitas lintas negara diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia sekaligus mendukung para wisatawan dan pebisnis yang bepergian ke luar negeri.
Sebelumnya, penggunaan QRIS di Korea Selatan telah memasuki tahap uji coba (sandboxing) sejak akhir Oktober 2025, menunjukkan bahwa kesiapan teknis sudah cukup matang.
Meskipun progres dengan negara Asia Timur dan Asia Selatan menunjukkan perkembangan cepat, kerja sama penggunaan QRIS di Arab Saudi masih berada dalam tahap pembahasan.
Keinginan masyarakat Indonesia, terutama calon jemaah umrah dan haji, agar QRIS dapat digunakan di Tanah Suci masih membutuhkan waktu.
