Hantu Banyu, Urban Legend Penunggu Sungai di Kalimantan

30 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masyarakat Kalimantan telah lama hidup berdampingan dengan beragam cerita mistis yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu legenda yang paling dikenal adalah kisah tentang Hantu Banyu, sosok gaib yang dipercaya mendiami aliran sungai.

Makhluk halus ini digambarkan sebagai sosok yang dapat muncul dari dalam air dan sering dikaitkan dengan peristiwa hilangnya seseorang secara misterius di sungai.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Hantu Banyu kerap digambarkan sebagai makhluk yang akan menakuti hingga menyeret orang yang sedang berenang, terutama mereka yang berada sendirian.

Cerita ini membuat banyak warga, terutama anak-anak, merasa takut untuk berenang atau bermain di sungai pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang senja atau pada saat sungai sedang sepi.

- Advertisement -

Legenda Hantu Banyu berkembang sebagai bagian dari urban legend yang tersebar secara lisan dari generasi ke generasi. Hingga kini, kisah tersebut masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat, terutama di daerah pedalaman yang aktivitas sehari-harinya sangat dekat dengan sungai.

Ketika terjadi insiden tenggelam atau orang hilang, sebagian warga sering mengaitkannya dengan keberadaan makhluk gaib ini.

Kepercayaan tersebut tidak terlepas dari keyakinan lokal mengenai adanya roh penjaga alam. Di banyak budaya Kalimantan, sungai dianggap sebagai wilayah sakral yang memiliki “penunggu”. Hantu Banyu dipercaya sebagai salah satu entitas penjaga tersebut.

Beberapa versi cerita menggambarkannya sebagai sosok perempuan berambut panjang dengan penampilan pucat yang perlahan menampakkan diri dari permukaan air.

Namun ada pula yang menyebut Hantu Banyu berwujud bayangan hitam atau makhluk tak kasat mata yang hanya dapat dirasakan kehadirannya melalui hawa dingin atau suara-suara misterius di sekitar sungai.

Ketakutan terhadap Hantu Banyu tidak hanya didasari dari sosoknya yang menyeramkan, melainkan juga keyakinan bahwa makhluk ini mampu menyebabkan kesurupan, mencelakai, bahkan mengambil nyawa manusia. Karena itulah, sejumlah warga memilih menghindari aktivitas air di jam-jam yang disebut “pantang”.

Beberapa daerah di Kalimantan bahkan memiliki ritual khusus sebelum melakukan kegiatan besar di sungai, seperti upacara adat atau kegiatan mengambil hasil alam.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
30 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis