Profil Low Tuck Kwong, Si Tajir Berjuluk ‘Raja Batu Bara’
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Low Tuck Kwong merupakan satu dari orang terkaya di Indonesia. Dia berhasil mendapatkan kekayaannya tersebut dari berbagai lini bisnis yang digelutinya, salah satunya bisnis pertambangan.
Dikutip Holopis.com dari Forbes, kekayaan Low Tuck Kwong pada tahun 2025 tercatat mencapai US$27,4 miliar atau setara Rp446,4 triliun, dengan asumsi kurs rupiah Rp16.288 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kekayaan itulah yang menempatkannya berada di urutan ke-75 orang terkaya di dunia versi Forbes 2025, dan urutan ke-3 orang terkaya di Indonesia berdasarkan data Forbes 2024.
Profil Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong lahir pada tanggal 17 April 1948. Lahir di Singapura, Low baru terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia pada tahun 1992, setelah mengubah status kewarganegaraannya dari negara singa tersebut.
Meskipun demikian, dia sudah memiliki rencana untuk pindah kewarganegaraan sejak tahun 1972.
Gurita Bisnis Low Tuck Kwong
Low diketahui mulai membangun gurita bisnisnya di Tanah Air melalui sebuah perusahaan yang bergerak di industri konstruksi, yakni PT Jaya Sumpiles Indonesia atau JSI. Keputusan ini selaras dengan pengalamannya yang pernah bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya.
Setelah sukses dengan usaha konstruksinya, Low melebarkan sayap bisnis pada bidang yang lain, dimana dia memilih industri pertambangan sebagai bidang usahanya yang baru. Ia pun memulainya dengan mengakuisisi perusahaan tambang bernama PT Gunungbayan Pratamacoal.
Perusahaan yang diakuisisi tersebut merupakan pemegang izin dari sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur, dan setelah masa pengakuisisian, PT Gunungbayan Pratamacoal mulai menjalankan Blok II Pada Juni 1998.
Sejak saat itu, pebisnis yang terkenal dengan julukan ‘Raja Batu Bara’ Low Tuck Kwong terus melebarkan sayapnya di dunia pertambangan dengan mengakuisisi PT Dermaga Perkasapratama sebagai pemilik izin tambang di Balikpapan Coal Terminal pada 1988.
Hingga akhirnya pada Oktober 2004, Low Tuck Kwong mendirikan sebuah perusahaan yang memiliki fungsi sebagai tempat penaungan dari seluruh bisnis dalam industri pertambangan yang berada di bawah kepemilikannya, yaitu PT Bayan Resources Tbk.
Sebagai mantan Warga Negara Singapura, Low Tuck Kwong juga memiliki perusahaan di sana, yakni Metis Energy yang bergerak di sektor energi terbarukan. Ia juga memiliki saham perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan, yaitu The Farrer Park Company.
Kontribusi Sosial Low Tuck Kwong
Meski lihai dalam memainkan berbagai lini bisnis, Low Tuck Kwong tak lupa akan kodratnya sebagai makhluk sosial, dengan memberikan kontribusi besar terhadap kegiatan-kegiatan sosial.
Melalui Yayasan Low Tuck Kwong, ia aktif dalam filantropi, terutama untuk pendidikan dan kesehatan, menjadikannya salah satu donatur swasta terbesar di Singapura. Di Indonesia sendiri, ia aktif memberikan donasi signifikan untuk program beasiswa, seperti bantuan ke Universitas Indonesia.
Tak cuma itu, Ia juga mendukung pelestarian lingkungan dengan mendirikan Kebun Binatang Gunung Bayan (Tabang Zoo) untuk menampung satwa liar yang habitatnya terancam akibat aktivitas penambangan.
Penulis: Rafli Abdullah Santosa