Qodari Bocorkan Misi Besar Prabowo di Sektor Pendidikan
HOLOPIS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun keadilan sosial dan meningkatkan kemakmuran bangsa.
Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Kepala Daerah bertema “Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026” di ICE BSD, Tangerang, Kamis (13/11/2025).
Menurut Qodari, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak boleh berhenti pada konsep atau seremoni semata. Semua program harus memberikan dampak langsung bagi guru, siswa, dan masyarakat.
“Pendidikan, pangan, energi, penegakan hukum, dan perlindungan masyarakat miskin adalah lima prioritas utama Presiden Prabowo. Bagi beliau, pendidikan adalah investasi masa depan bangsa,” ujarnya.
Qodari memaparkan capaian revitalisasi satuan pendidikan yang menunjukkan kemajuan pesat. Pada 2025, sebanyak 14.173 sekolah berhasil direvitalisasi.
Jumlah itu meningkat menjadi 16.140 sekolah tanpa penambahan anggaran, yang tetap berada di angka Rp16,9 triliun. Untuk tahun anggaran 2026, pemerintah menargetkan revitalisasi terhadap 11.744 sekolah dengan alokasi dana Rp14,57 triliun.
Ia mengajak pemerintah daerah terlibat aktif, terutama dalam mengusulkan sekolah-sekolah dengan kondisi paling membutuhkan perhatian. Selain mengandalkan APBN, Qodari meminta daerah memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan sumber pendanaan non-APBN untuk memperluas jangkauan program.
Selain revitalisasi fisik, Qodari menegaskan bahwa digitalisasi pembelajaran menjadi prioritas besar pemerintah. Program ini dirancang agar siswa di wilayah paling terpencil dapat merasakan kualitas pendidikan yang sama seperti di kota besar.
Pemerintah menghadirkan panel datar interaktif, materi digital, serta akses media pembelajaran offline seperti flashdisk untuk daerah tanpa internet.
“Saya menyebutnya pendidikan next level, sebuah lompatan agar kesenjangan kualitas antardaerah semakin mengecil. Anak-anak di pelosok bisa belajar dengan materi terbaik,” kata Qodari.
KSP memastikan koordinasi lintas kementerian akan terus diperkuat agar setiap kendala di lapangan dapat segera diselesaikan. Qodari menyebut dua program besar revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran akan membawa pendidikan Indonesia menjadi lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.
Ia juga meminta kepala daerah mengawasi pelaksanaan digitalisasi dengan ketat agar fasilitas yang disiapkan pemerintah benar-benar dimanfaatkan secara optimal.
“Kita ingin memastikan setiap sekolah semakin baik kualitasnya dan melahirkan pemimpin masa depan dari seluruh pelosok negeri,” tegasnya.