Modi Didesak Bertanggung Jawab Usai Ledakan Maut Guncang New Delhi India


Oleh : Dani Yoga

HOLOPIS.COM, NEW DELHI - Insiden mengerikan dengan mobil meledak menewaskan belasan orang terjadi di dekat Stasiun Metro Benteng Merah, New Delhi, India pada Senin malam. Ledakan itu juga menyebabkan 20 orang mengalami luka-luka.

Mengutip dari Aljazeera, insiden ledakan itu jadi sinyal bahaya untuk India sejak serangan
Pahalgam di Kashmir yang dikelola India pada bulan April 2025.

Insiden ledakan itu juga sudah membuat Perdana Menteri India Narendra Modi angkat bicara. Modi saat kunjungannya ke Bhutan menyampaikan bahwa mereka yang berada di balik serangan itu akan diadili.

Dari laporan media lokal, pemerintah India telah menyerahkan penyelidikan ledakan tersebut kepada Badan Investigasi Nasional, lembaga 'anti-teror' utama negara itu.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan para pejabat untuk "memburu" pelaku yang bertanggung jawab atas ledakan mematikan tersebut.

Perusahaan Kereta Api Metro Delhi sempat mengeluarkan kebijakan bahwa stasiun Lal Qila, nama lokal untuk Benteng Merah ditutup pada 12 November.

Insiden ledakan mengerikan itu memantik perhatian dunia internasional. Sejumlah negara seperti Jepang, Israel, dan Sri Lanka, telah menyampaikan belasungkawa ke pemerintah India.

Imbas peristiwa ledakan itu membuat Modi dikritik oposisi. Juru Bicara Kongres, Supriya Shrinate mengkritisi akuntabilitas dan tanggungjawab Modi sebagai kepala negara.

Dia heran pemerintahan Modi bisa kebobolan hinga terjadi ledakan di New Delhi.

"Apakah pemerintah tidak memiliki masukan intelijen terkait insiden ini? Kelalaian keamanan yang serius sedang terjadi. Negara merasa tidak berada di tangan yang kuat," kata Supriya Shrinate.

Shrinate juga heran dengan cara Modi yang malah bepergian ke Bhutan di tengah negara dalam masa sulit.

Tampilan Utama
/