HOLOPIS.COM, JAKARTA — Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyampaikan bahwa, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengembangkan program Desa BISA Ekspor untuk mengangkat potensi ekonomi rakyat dari tingkat desa.
Dari 2.300 desa yang telah diidentifikasi, sebanyak 734 desa dinilai siap ekspor karena memiliki produk dengan standar yang memenuhi permintaan pasar internasional.
“Kami ingin pertumbuhan ekonomi rakyat dimulai dari desa. Produk-produk desa yang memiliki standar ekspor akan kami dampingi hingga siap menembus pasar luar negeri. Salah satunya, ekspor coklat dari Jembrana, Bali, yang telah berhasil masuk ke pasar Prancis dengan dukungan Atase Perdagangan di Paris,” ujar Mendag Busan seperti yang dikutip Holopis.com dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Selain pembinaan desa, Kemendag juga memperkuat kemitraan strategis dengan sektor swasta dan dunia pendidikan. Kemendag menggandeng sejumlah perguruan tinggi untuk memberikan pelatihan ekspor bagi mahasiswa agar siap menjadi wirausaha muda dan eksportir masa depan.
Dalam meningkatkan kapasitas dan akses pasar bagi pelaku UMKM, Kemendag menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta pemerintah daerah. Melalui sinergi ini, pelaku UMKM binaan diharapkan dapat dikurasi, dilatih, dan difasilitasi agar mampu memenuhi standar ekspor internasional.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, kami berkolaborasi dengan kementerian lain dan pihak swasta untuk memastikan setiap pelaku UMKM yang siap ekspor dapat terfasilitasi. Ketika UMKM memiliki pasar, baik di dalam maupun luar negeri, maka sistem ekonomi rakyat akan berjalan dengan baik,” kata Mendag Busan.
