Yogyakarta Hadirkan Wisata Malam : Aman, Beretika, dan Sarat Budaya


Oleh : Dede Suhadi

HOLOPIS.COM, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berambisi untuk tidak hanya memikat hati wisatawan, tetapi juga menahan mereka lebih lama. Alih-alih menggenjot kuantitas kunjungan, Dinas Pariwisata (Dispar) DIY memilih jalan cerdas yakni memperkuat wisata malam di lima kabupaten/kota, namun dengan satu syarat mutlak wajib selaras dengan nilai-nilai budaya lokal.

Strategi ini bukan sekadar menambah jam operasional, melainkan sebuah transformasi pariwisata menuju model yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi. Semakin lama wisatawan tinggal, semakin besar perputaran ekonomi di sektor akomodasi, kuliner, hingga ekonomi kreatif lokal.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menegaskan bahwa pengembangan ini adalah kunci untuk mendongkrak length of stay (LoS) yang saat ini rata-rata tercatat di angka 1,54 malam.

"Dengan adanya alternatif kegiatan setelah matahari terbenam, wisatawan tidak akan terburu-buru meninggalkan Yogyakarta. Kita ingin mereka merasa betah dan memperpanjang masa kunjungan mereka," ujar Imam.

Namun, langkah ini diambil dengan penuh kehati-hatian. Keunikan strategi DIY terletak pada "pagar budaya" yang ketat. Imam Pratanadi mewanti-wanti bahwa atraksi malam yang dikembangkan, harus dipastikan "tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya". Ini menandai komitmen DIY untuk menawarkan pengalaman wisata malam yang aman, beretika, dan bertanggung jawab.

Saat ini, wilayah seperti Kota Yogyakarta dan Sleman sudah memiliki aktivitas malam yang cukup hidup, mulai dari kafe komunitas hingga berbagai acara seni. Tantangannya adalah meratakan geliat pariwisata hingga ke kabupaten lain, seperti Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Perhatian khusus diberikan kepada kawasan pantai selatan di Kabupaten Bantul. Kawasan pesisir ini telah lama diproyeksikan sebagai sentra wisata malam baru.

"Salah satu yang dari dulu menjadi kebutuhan kita itu adalah yang di pantai selatan Bantul," jelas Imam. Dispar DIY dan Dispar Bantul sedang berkoordinasi intensif untuk memastikan kegiatan yang disiapkan di pesisir itu tidak hanya menarik, tetapi juga aman dan sesuai aturan.

Selain pengembangan fisik, Dispar DIY mengakui bahwa promosi perlu diperkuat. Banyak event malam yang sudah berlangsung, namun informasinya belum tersampaikan luas. Peningkatan penyebaran jadwal kegiatan menjadi prioritas agar wisatawan dapat merencanakan kunjungannya atau bahkan menghadiri acara secara spontan.

Pada akhirnya, visi Dispar DIY jelas yaitu peningkatan kualitas layanan dan keselamatan pengunjung adalah kunci utama. Dengan pengalaman malam yang unik, aman, dan sarat nilai budaya, Yogyakarta berharap mampu menarik kembali pengunjung berulang, sekaligus mengubah citranya dari destinasi wisata singkat menjadi destinasi pengalaman budaya yang mendalam.

Tampilan Utama
/