HOLOPIS.COM, JAKARTA — Industri Fashion Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar global. Sejumlah pelaku industri menilai, pasar dalam negeri yang luas serta kekayaan budaya lokal menjadi kekuatan utama yang bisa mendorong brand fashion Indonesia menembus kancah internasional.
Founder dan CEO Deatextil, Adwil Yusuf, menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam industri fasshion, baik di pasar domestik maupun global.
“Kita sebenarnya memiliki market yang besar dan potensi market global,” ujarnya Adwil seperti yang dikutip Holopis.com dalam acara Jakarta Muslim Fashion Week, Balai Kartini, Jakarta Selatan, (9/11).
Namun, Adwil menegaskan bahwa pelaku industri lokal kini tidak hanya berkompetisi dengan merek dari luar negeri, melainkan juga menghadapi tantangan dari kurangnya dukungan kebijakan yang memadai.
“Saat ini kita bukan hanya berkompetisi dengan brand luar,” kata Adwil.
Agar dapat bersaing dengan pasar global maka menurutnya saat ini penting bagi pemerintah ke depannya untuk mendukung penuh industri lokal supaya tetap eksis di pasar.
“Kita perlu peran pemerintah untuk mendukung penuh industri lokal agar terus bersinergi,” tambahnya.
Sementara itu, desainer sekaligus founder Indonesia Fashion Institute (IFI), Irna Mutiara, menilai bahwa sektor modest fashion di Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan dikenal secara global.
“Secara demografi kita tahu Indonesia dengan muslim terbesar tentu modest fashion muslim berpotensi sangat bisa berkembang,” ujarnya.
Irna juga menyoroti bahwa salah satu cara agar industri fashion lokal dapat berkembang dengan pesat maka perlu mengikuti arus globalisasi dan perkembangan digital supaya mendorong perubahan signifikan dalam industri fashion tanah air.
“Pengaruh globalisasi dan digital seperti e-commerce juga sangat memengaruhi,” jelasnya.



