“Kami tidak melarang pencari gaharu namun yang kami antisipasi adalah perburuan satwa-satwa dilindungi, itulah yang kami waspadai dan larang untuk di lakukan, “tegasnya.
Akibatnya badak Pari sudah tak muncul beberapa waktu karena merasa terganggu dengan adanya aktivitas manusia ditempat perlintasannya.
Disamping itu Jono sendiri telah berkomunikasi dengan dua perusahaan yang paling dekat dengan tempat tinggal badak Pari yaitu PT. Samudera Rezeki Perkasa dan Maruwai Coal yang mana pencari gaharu biasa masuk hutan melalui akses dua perusahaan tersebut.
“Mereka memang masuk ke hutan lewat akses kami. Kalau bulan ini dan bulan lalu mulai berkurang, hanya satu sampai dua rombongan saja. tapi dua bulan lalu bahkan sampai 4 rombongan. sebagai perusahaan tentu tidak bisa melarang warga untuk melintas. namun dengan koordinasi ini, kami akan bantu mengingatkan pencari gaharu atau warga yang masuk hutan untuk sama-sama menjaga hutan, tidak berburu satwa,” ungkap Choirul Abidin, Asisten Manager Operasional PT. Samudera Rezeki Perkasa.



