HOLOPIS.COM, JAKARTA – Eksplorasi dalam hubungan pasutri memang tidak ada habisnya. Sebagian pasangan ingin mencoba sesuatu yang baru agar hubungan tetap hangat, salah satunya melalui permainan yang dikenal dengan konsep BDSM.
Istilah ini sering terdengar ekstrem, padahal intinya bukan soal kekerasan, tetapi soal kepercayaan, komunikasi, dan kendali bersama. BDSM adalah singkatan dari Bondage/Discipline, Dominance/Submission, dan Sadism/Masochism.
Namun, seperti halnya kegiatan intim lainnya, BDSM harus dilakukan dengan penuh kesadaran, batas yang jelas, dan rasa saling menghormati. Berikut tujuh tips agar eksplorasi ini tetap aman, nyaman, dan menyenangkan bagi kedua pihak.
1. Komunikasi Sebelum Aksi
Sebelum mencoba hal baru, bicarakan dulu bersama pasangan. Jangan langsung “tancap gas” tanpa arah. Tanyakan hal-hal sederhana seperti “Apa yang ingin dicoba?” atau “Apa yang jadi batasannya?”. Komunikasi terbuka adalah pondasi agar tidak ada yang merasa tertekan atau salah paham. Semakin jujur pembicaraannya, semakin aman pula permainan yang akan dijalani.
2. Tentukan Safe Word
Dalam dunia BDSM, safe word atau “kata aman” adalah hal wajib. Ini semacam tombol darurat yang membuat kegiatan bisa berhenti kapan saja. Pilih kata yang mudah diingat dan tidak rancu, misalnya “merah” untuk berhenti total, dan “kuning” jika ingin pelan-pelan. Tujuannya sederhana: agar semua tetap dalam kendali dan rasa aman terjaga.
3. Mulai dari yang Ringan
Tidak perlu langsung memakai perlengkapan ekstrem. Mulailah dengan hal sederhana seperti menutup mata, memberi instruksi lembut, atau bermain peran dominan dan submisif secara ringan. Cara ini membantu membangun rasa percaya sekaligus mengenali batas kenyamanan pasangan.
4. Ingat, Consent Itu Segalanya
BDSM bukan tentang paksaan. Semua harus didasari persetujuan dan rasa saling menghormati. Jika pasangan mengatakan tidak nyaman, maka hentikan. Rasa hormat dan empati justru membuat hubungan makin kuat. Ingat, rasa aman itu lebih menggairahkan daripada sekadar sensasi sesaat.


