HOLOPIS.COM, MANILA – Topan Kalmaegi dilaporkan bergerak di atas Laut Cina Selatan pada Kamis pagi dan bakal mencapai wilayah Vietnam Jumat. Namun, pergerakan Kalmaegi sudah melemah sebelum tiba di Thailand pada hari yang sama.
Mengutip Bangkok Post, Jumat, (7/11/2025), Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Thailand, Sugunyanee Yavinchan menjelaskan topan mengerikan yang menerjang Filipina itu bergerak di Laut Cina Selatan atau sekitar 510 kilometer tenggara kota pesisir Quy Nhon, Vietnam tengah, pada Kamis pagi.
Menurut data resmi yang diperoleh Bangkok Post, Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 140 warga Filipina. Selain itu, menyebabkan 127 orang lainnya hilang. Banyak orang dilaporkan hilang karena terseret banjir dahsyat di Filipina tengah.
Sugunyanee menyampaikan topan Kalmaegi memiliki kecepatan angin sekitar 150 kilometer per jam di dekat episentrumnya. Namun, topan itu akan melemah menjadi badai tropis dan depresi saat melewati Laos.
Kalmaegi akan mencapai Ubon Ratchathani di Thailand pada Jumat sebelum menjadi sistem tekanan rendah.
Imbas efek Topan Kalmaegi, akan terjadi hujan lebat yang terisolasi di wilayah Timur Laut, Timur, Dataran Tengah termasuk Bangkok Raya, dan Utara mulai Jumat hingga Minggu.

Dampak seperti bencana banjir bandang, dan luapan air diprediksi terjadi di wilayah-wilayah tersebut selama periode yang sama.
Dari laporan Anadolu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. sudah mengumumkan status darurat nasional karena kerusakan parah akibat Topan Kalmaegi. Kebijakan Marcos Jr diambil dalam rapat Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana.
Marcos menyampaikan dengan langkah status darurat nasional itu bisa mempercepat upaya penyelamatan, bantuan, dan rehabilitasi daerah yang terdampak parah. Selain itu, membuka akses yang lebih cepat dalam pengalokasian dana darurat.



