Pemerintah Mau Jodohkan Sekolah dan Industri, Targetnya Tekan Angka Kemiskinan

24 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah tengah menyiapkan strategi besar untuk memastikan dunia pendidikan dan dunia kerja berjalan seirama. Langkah ini menjadi bagian dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci utama dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menjelaskan bahwa saat ini pemerintah berfokus untuk “me-matching-kan” antara sisi suplai dan permintaan yakni mencocokkan kemampuan yang diajarkan di sekolah dan universitas (supply side) dengan kebutuhan nyata dunia kerja (demand side), baik di dalam negeri maupun luar negeri.

- Advertisement -Hosting Terbaik

“Jadi bukan hanya bicara soal pendidikan, tapi juga bagaimana hasil pendidikan itu bisa langsung diserap oleh pasar tenaga kerja,” ujar Pratikno usai rapat terbatas bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan adalah penguatan pendidikan vokasi, agar lulusan SMK maupun perguruan tinggi memiliki keterampilan teknis, kemampuan bahasa asing, serta pemahaman budaya yang dibutuhkan untuk bekerja di berbagai sektor, termasuk luar negeri.

- Advertisement -

Ia menegaskan, upaya ini melibatkan banyak kementerian dan lembaga karena persoalan ketenagakerjaan tidak bisa dilihat hanya dari sisi pendidikan saja. “Ini bagian penting dari misi pengentasan kemiskinan yang diarahkan Presiden,” katanya.

Senada dengan Pratikno, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menambahkan bahwa pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan. Pemerintah akan memperbanyak program pelatihan vokasi agar lulusan SMA dan SMK bisa lebih cepat terserap pasar kerja.

“Kami akan menggerakkan balai latihan kerja milik pemerintah maupun swasta supaya benar-benar terhubung dengan kebutuhan industri,” ujar Cak Imin.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo telah memberikan instruksi langsung untuk merevitalisasi sekolah-sekolah vokasi dan menyesuaikan kurikulum nasional agar lebih berorientasi pada dunia kerja. Tak hanya itu, Presiden juga meminta agar pelajaran bahasa asing — terutama bahasa Inggris dan Arab menjadi bagian wajib dalam sistem pendidikan.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap generasi muda Indonesia bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga siap kerja dan kompetitif di tingkat global.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
24 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis