HOLOPIS.COM, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, mengajak generasi muda Indonesia untuk bijak memanfaatkan kemajuan teknologi dengan tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, empati, dan etika.
Dalam kesempatan itu, Meutya menegaskan bahwa perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI) atau Artificial Intelligence, memang memberikan banyak kemudahan dan perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Namun, ia mengingatkan agar kemajuan tersebut tidak membuat manusia kehilangan arah moral dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat.
“Saya ingin mengingatkan tentang nilai-nilai, dan saya rasa Bali menjadi tempat yang paling tepat untuk menyampaikan ini. Ketika teknologi secanggih dan secepat kecerdasan artifisial hadir, kita harus menjaga agar tidak kehilangan arah moral,” ujar Meutya seperti yang dikutip Holopis.com dalam Orasi Ilmiah di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Nusa Dua, Bali, pada Senin (3/11/2025).
Lebih lanjut, Meutya menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas diri di tengah arus digitalisasi yang semakin cepat. Menurutnya, manusia harus terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi agar mampu mengikuti perkembangan teknologi tanpa kehilangan jati diri.
“Karena teknologinya pintar, maka kita juga harus lebih pintar. Kita harus terus meningkatkan kapasitas diri. Tidak berhenti belajar, beradaptasi, dan berinovasi,” tegas Meutya.
Melalui pesannya, Meutya berharap generasi muda dapat menjadi motor penggerak transformasi digital yang beretika, bukan sekadar pengguna teknologi tanpa arah.



