HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) bukanlah hal mudah. Selain harus berjuang melawan rasa rindu, pasangan LDR juga kerap dihadapkan pada masalah komunikasi yang bisa memicu kesalahpahaman.
Ketika salah satu pihak marah, kondisi ini semakin rumit karena tidak bisa langsung bertemu untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, yuk Sobat Holopis ketahui untuk memahami dan membujuk pacar yang marah selama LDR agar hubungan tetap berjalan hangat dan harmonis.
Cari Tahu Penyebab Kemarahannya
Kemarahan tidak muncul tanpa alasan. Bisa jadi karena perbedaan pendapat, kesalahpahaman kecil, atau bahkan hal sepele yang dianggap remeh oleh salah satu pihak.
Misalnya, Sobat Holopis sudah berjanji akan menelepon setelah pulang kerja, tetapi tertidur karena terlalu lelah. Bagi pasangan yang menunggu, hal itu bisa terasa seperti bentuk ketidakpedulian.Dengan memahami penyebab kemarahannya, kamu akan lebih mudah menemukan cara terbaik untuk meminta maaf dan memperbaiki keadaan.
Jika belum mengetahui alasan pasti mengapa pasangan marah, cobalah menanyakan dengan lembut. Hindari nada menyalahkan, cukup tunjukkan bahwa Anda ingin memahami perasaannya.
Hindari Silent Treatment
Bersikap diam saat pasangan sedang marah bukanlah solusi, apalagi jika kamu juga membalas dengan silent treatment. Cara ini justru bisa memperburuk keadaan dan membuat hubungan semakin renggang.
Sebaliknya, cobalah membuka komunikasi dengan cara yang lebih positif. Sobat Holopis bisa mengajaknya melakukan panggilan video atau telepon untuk berbicara dari hati ke hati. Gunakan momen itu untuk mendengarkan keluhannya tanpa memotong pembicaraan.
Tunjukkan bahwa kamu peduli dan ingin memperbaiki hubungan, bukan sekadar membela diri. Setelah ia tenang, sampaikan penjelasan mengapa hal yang membuatnya marah bisa terjadi, lalu akhiri dengan permintaan maaf yang tulus. Ketulusan dalam komunikasi seringkali menjadi kunci utama untuk meredakan emosi pasangan, bahkan dari jarak jauh.
