Asrama Santriwati di Situbondo Ambruk, Polisi Olah TKP


Oleh : Muhammad Ibnu Idris

HOLOPIS.COM, JAWA TIMUR - Kasus bangunan Pondok Pesantren ambuk kini kembali lagi. Kali ini terjadi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani yang ada di kawasadn Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Merespons insiden Pondok Pesantren ambruk tersebut, jajaran Kepolisian dari Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Situbondo, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di mana atap salah satu kamar asrama putri di pesantren tersebut ambruk setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang.

"Kami terjunkan Unit Identifikasi Satreskrim Polres Situbondo untuk melakukan olah TKP agar penanganan insiden inu berjalan dengan cepat dan tepat," ujar Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan saat berada di lokasi kejadian, Rabu (29/10/2025).

Peristiwa ambruknya atap kamar santri putri di lantai dua itu terjadi sekitar pukul 01:00 WIB dini hari. Saat itu, santri beristirahat. Hujan deras disertai angin kencang terjadi pada Selasa 28 Oktober 2025 malam pukul 23:00 WIB hingga dini hari.

"Hujan deras disertai angin kencang, tiba-tiba atap salah satu kamar santri putri di lantai dua ambruk dan menimpa belasan santri yang sedang tidur," ucapnya.

Akibat peristiwa tersebut, enam orang santri putri harus dirawat inap. Dua orang di rawat di Rumah Sakit Jatimed, dan empat orang dirawat di RSUD Besuki. Dari enam orang santri yang dirawat, satu di antaranya meninggal dunia.

"Satu orang santri putri dilaporkan meninggal dunia pagi tadi, setelah mendapatkan perawatan medis," ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes Syalafiah Syafi'iyyah Syeh Abdul Qodir Jaelani, KH. Muhammad Hasan Ainul Ilmi menyampaikan bahwa pihaknya mengetahui insiden tersebut setelah terdengar dentuman cukup keras dari arah asrama. Saat dicek ternyata bangunan pondoknya ambruk.

”Begitu mendengar ada benda jatuh, saya dan pengurus serta santri langsung mendatangi asrama yang ambruk dan mengevakuasi para santri yang berada di dalam. Yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit,” ujar Kiai Hasan.

Atas insiden tersebut dia mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga santri yang meninggal dunia. Dia berjanji akan terus mendampingi korban hingga proses pemulihan.

"Kami sangat berduka. Ini cobaan berat bagi keluarga besar pesantren. Kami akan memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan dan pendampingan penuh," tandasnya.

Tampilan Utama
/