HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel pada Rabu (15/10) mengatakan Hamas menyerahkan empat jenazah yang ditahan di Gaza, namun pemeriksaan forensik mengungkap bahwa salah satunya bukan sandera.
“Setelah pemeriksaan selesai dilakukan di Institut Kedokteran Forensik Nasional, jenazah keempat yang diserahkan Hamas kepada Israel tidak sesuai dengan identitas sandera mana pun,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip Holopis.com, (17/10).
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntut Hamas memenuhi persyaratan dalam perjanjian gencatan senjata. Sementara itu pada Senin (13/10), Hamas mengembalikan jenazah empat sandera beserta 20 tawanan yang masih hidup sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, yang juga mewajibkan Israel untuk membebaskan sekitar 2.000 tahanan dan narapidana Palestina.
Sekedar meningatkan kembali Sobat Holopis, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat (10/10). Kembalinya para pengungsi dimulai tak lama setelah pasukan Israel mundur dari beberapa wilayah perkotaan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat.
Kesepakatan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal menuju akhir dari konflik berkepanjangan yang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Gaza.
Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu sempat mengeluarkan pernyataan yang membingungkan. Meskipun gencatan senjata sudah dimulai, ia mengatakan bahwa Israel tetap akan melanjutkan operasi serangan. Namun belum ada penjelasan lebih lanjut terkait kelanjutan serangan yang dimaksud oleh Netanyahu. Namun, para masyarakat Gaza harus pulang ke rumah mereka yang saat ini sudah menjadi reruntuhan.



