UKM Diminta Manfaatkan Insentif Likuiditas Perbankan Rp200 Triliun Semaksimal Mungkin
JAKARTA – Co-founder ukmindonesia.id, Dewi Meisari Haryanti menyambut baik kebijakan fiskal pemerintah yang memindahkan dana menganggur dari Bank Sentral ke bank konvensional, khususnya bank milik negara (Himbara) sebesar Rp200 triliun.
Menurutnya, langkah ini bisa memberi dampak positif bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), baik dari sisi akses permodalan maupun peningkatan penjualan karena daya beli masyarakat yang terjaga.
"Saya berharap, kalau digabung UKM makin digital, banknya makin banyak nyalurin pinjaman ke perekonomian, itu bisa kawin," ujarnya saat ditemui Holopis.com di Jakarta, Kamis (18/9).
Meski begitu, Dewi menyoroti masih adanya kendala dalam penyaluran kredit bagi pelaku UKM. Ia menilai pihak bank sebenarnya ingin menyalurkan pembiayaan, namun terkendala dengan risiko keuangan yang dianggap tinggi akibat lemahnya manajemen keuangan sebagian pelaku usaha kecil.
"Saat ini kasusnya, Bank tuh sebenarnya mau nyalurin ke UKM, tapi terlalu ngeri sama risiko keuangannya, ugal-ugalam ngelola keuangannya," jelasnya.
Dewi mencontohkan, sering kali pelaku UKM hanya mencatat omzet secara manual tanpa adanya bukti-bukti transaksi yang jelas. Sehingga muncul keraguan dari pihak perbankan untuk menyalurkan kredit kepada para pelaku UKM.
"Omset saya Rp30 juta sebulan katanya, mana buktinya? Cuma tulisan di buku. Ini kan ngeri-ngeri sedap juga petugas bank," tambahnya.
Namun Dewi berharap, momentum tambahan likuiditas di dalam negeri dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM dengan semaksimal mungkin.
"Mumpung momentumnya ada tambahan likuiditas di Tanah air, makin banyak Bank yang harus ngebuang uang jadi pinjaman, harapannya dengan banyak pinjaman bunga turun, kesempatan bunga turun ini masa gak diambil UKM sih, harus kita ambil," tegasnya.
Hanya saja, ia mengingatkan agar para pelaku UKM berbenah dalam manajemen bisnis mereka. "Tapi teman-teman UKM juga harus meningkatkan kepantasannya, rapihkan manajemen keuangannya, adopsi digital," pungkasnya.