JAKARTA – Co-founder ukmIndonesia.id, Dewi Meisari Haryanti mengingatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tidak terus-menerus menyalahkan pemerintah dalam menghadapi tantangan bisnis.
Menurutnya, introspeksi diri dan peningkatan kompetensi jauh lebih penting untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan dunia usaha yang semakin memanas.
“Jangan salahkan pemerintah terus, tapi ubah mindset untuk introspeksi diri dulu,” tegas Dewi dalam acara diskusi ‘Next Level UMKM: Dari Tren ke Aksi, dari Ide ke Inovasi’ yang berlangsung di Usmar Ismail Hall, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025).
Ia menilai banyak pelaku UMKM yang masih terjebak pada hal-hal mendasar ketika memulai usaha, seperti terlalu fokus pada logo atau kemasan produk, padahal yang lebih utama adalah memahami target pasar.
“Yang belum masih menjadi nalar umum banyak orang untuk memulai bisnis UMKM adalah logo. Karena nggak semua market butuh kemasan bagus, kenali target pasar,” ungkap Dewi.
“Ada yang jual keripik, saya bilang ngapain bikin keripik pakai kemasan bagus-bagus. Kaya Chiki kalau yang beli ibu-ibu per 500 gram, begitu nyampe tuh barangnya masukin toples,” sambungnya.
Oleh sebab itu, ketimbang banyak menghabiskan waktu dan pikiran tentang logo dan kemasan, Dewi menyarankan para pelaku UMKM untuk fokus pada upaya memperluas jangkauan pasar, salah satunya dengan kolaborasi dan konsolidasi.
Ia mencontohkan industri sampo besar yang mampu menghadirkan berbagai varian produk melalui kerja sama dengan pemasok lain.
“Kalau ada merek yang sudah mau menemukan dirinya untuk nambah supplier, fokus menginduk ke yang di sini dulu, sehingga brand agregatornya ini bisa menambah varian dengan lebih cepat karena nggak perlu produksi sendiri, ambil produk Anda,” papar Dewi.
Kendati demikian, Dewi menekankan pentingnya menjaga kepercayaan konsumen, khususnya bagi UMKM yang masih dalam tahap pemula. “Jika kamu UMKM pemula, penting banget jaga trust,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dewi memandang Indonesia pada dasarnya memiliki peluang besar untuk mengambil peran penting di kancah global, yang dalam hal ini tidak hanya sekadar menjadi pasar saja.
“Apakah Indonesia jadi market dunia atau kuli dunia? Menurut saya, Indonesia itu bisa ngambil posisi sebagai healer of the world, tempat healingnya dunia,” pungkasnya.
Namun untuk mencapai hal tersebut, Dewi kembali mengingatkan UMKM untuk berbenah mengembangkan diri, selalu menjaga kepercayaan konsumen, serta membangun kolaborasi yang strategis dengan berbagai stakeholder.
