HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bencana Banjir dan longsor melanda pemukiman warga yang ada di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap dan merendam pemukiman.
“Peristiwa ini menyebabkan dua jembatan terputus serta memicu terjadinya tanah longsor yang merusak rumah warga,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (30/6).
BACA JUGA
- Korban Jiwa akibat Banjir Bandang di Texas Naik Jadi 109
- Percepat Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca
- DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Sejumlah Warga Korban Banjir Jabodetabek
- Kementerian PU Kerahkan Pompa Mobile di 14 Titik Banjir Jabodetabek
- VIRAL : Jakarta Banjir, Berasa Makan Pecel Ayam di Tengah Sungai Deras
Abdul menjelaskan bahwa dua jembatan terputus di Desa Craken dan satu akses jalan terputus di Desa Bendoroto. Selain itu tercatat sebanyak tiga rumah terdampak tanah longsor di Desa Ngulungwetan dan empat rumah lainnya di Desa Ngulungkulon.
“Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini,” imbuhnya.
Abdul memastikan BPBD Kabupaten Trenggalek melakukan pendataan dan membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa bersama warga setempat guna memastikan akses mobilitas warga tetap tersedia.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari daerah aliran sungai maupun area perbukitan dikarenakan hujan masih mengguyur di lokasi kejadian,” imbaunya.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan instansi terkait pada periode Senin (30/6) hingga Jumat (4/7), Kabupaten Trenggalek didominasi dengan cuaca cerah berawan.
Abdul mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama bagi warga yang bermukim di dekat aliran sungai, lereng bukit, maupun daerah rawan longsor.
“Masyarakat dapat segera melaporkan kepada perangkat desa atau pihak berwenang serta melakukan evakuasi apabila melihat tanda-tanda potensi bahaya seperti retakan tanah, pohon miring, atau debit air yang meningkat tiba-tiba,” ujarnya.
