HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menggandeng Global Australian Halal Certification (GAHC) untuk mendobrak pasar Australia melalui Produk Halal dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Melalui kerja sama yang diteken di Jakarta, pada hari ini, Kamis (26/6), sebanyak 1.000 UMKM akan memperoleh sertifikasi halal secara cuma-cuma untuk memuluskan ekspor ke Negeri Kanguru.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi menjelaskan, bahwa kerja sama dengan GAHC mencakup tiga langkah strategis, dimulai dari pemberian sertifikat halal gratis, penunjukan GAHC sebagai agen distribusi produk, hingga penyampaian informasi pasar halal Australia kepada pelaku UMKM.
BACA JUGA
“Perjanjian kerja sama ini kami harap dapat menjadi landasan bagi Kemendag dan GAHC dalam mendukung program UMKM ekspor ke pasar Australia,” ujar Fajarini dalam keterangannya, dikutip Holopis.com, Jumat (27/6).
Presiden Direktur GAHC, Asroni menyatakan bahwa produk UMKM Indonesia, khususnya produk-halal Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di Pasar Australia.
Dengan populasi muslim Australia mencapai 813.000 jiwa dan tren impor produk halal yang terus meningkat, peluang pasar pun terbuka lebar.
“Kami percaya UMKM Indonesia bisa menjadi duta halal Indonesia di pasar dunia,” kata Asroni.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan membantu kurasi produk sesuai standar Australia dan mempromosikannya di berbagai platform yang ada di Australia.
Adapun dalam agenda penandatanganan kerja sama tersebut, turut dilakukan penyerahan simbolis sertifikat halal kepada tiga UMKM, yakni CV Ikapeksi Agro Industri (kecap Oishii), CV Kontainer Nusantara (gula semut), dan PT Mawaddah Rezeki (madu hutan).
Nurjannah Dongoran, Direktur CV Ikapeksi, menyampaikan apresiasi atas sertifikat halal yang diterima. Baginya, sertifikat tersebut dapat menjadi bekal untuk berekspansi ke Australia, termasuk melalui pameran.
“Kami berharap Kemendag dapat terus mendukung pelaku UMKM, termasuk dalam membangun kapasitas pelaku ekspor,” ujar Nurjannah.
