HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan tipis pada perdagangan selama sepekan terakhir di pekan keempat bulan Juni 2025.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 23–26 Juni 2025, IHSG ditutup melemah 0,14 persen ke level 6.897,400, dari posisi penutupan pekan sebelumnya di level 6.907,138.
Pelaksana Harian (P.H) Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Aulia Noviana Utami Putri, menyampaikan bahwa sepanjang pekan tersebut, terdapat perubahan signifikan pada sejumlah indikator utama pasar modal.
BACA JUGA
- Punya Ambisi Besar, FORE Bidik Pendapatan Tembus Rp1,56 Triliun di 2025
- Tak Puas Jualan Kopi, FORE Mau Sasar Segmen Lain Lewat Donat
- BEI Ungkap Tren Akumulasi Asing, Meski Data Bursa Saham Sepekan Menurun
- BEI Perluas Aturan Waran Terstruktur, Investor Kini Bisa Pegang Saham di Luar IDX30
- IHSG Bergerak Naik-Turun Jelang Libur Panjang Tahun Baru Islam
“Pergerakan IHSG selama sepekan mengalami perubahan sebesar 0,14 persen dan ditutup pada level 6.897,400 dari 6.907,138 pada pekan lalu,” ujar P.H Sekretaris Perusahaan BEI, Aulia Noviana Utami Putri dalam keterangan resminya, dikutip Holopis.com, Jumat (27/6).
Tidak hanya pergerakan indeks utama yang mengalami penyesuaian, Aulia juga mengungkapkan sejumlah indikator perdagangan lainnya turut menunjukkan tren penurunan pada perdagangan selama sepekan terakhir.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama periode tersebut mengalami penurunan sebesar 8,68 persen, yakni dari 1,30 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya menjadi 1,19 juta kali transaksi.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini turut mengalami perubahan sebesar 8,68 persen, menjadi 1,19 juta kali transaksi dari 1,30 juta kali transaksi pada pekan lalu,” lanjutnya.
Aulia juga mencatat bahwa rata-rata volume transaksi harian turut melemah sebesar 9,30 persen menjadi 22,13 miliar lembar saham dari sebelumnya 24,41 miliar lembar saham.
Tak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 12,35 persen.
“Rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami perubahan yaitu sebesar 12,35 persen menjadi Rp13,15 triliun dari Rp15,00 triliun pada pekan sebelumnya,” jelas Aulia.
Di sisi lain, kapitalisasi pasar Bursa hanya mengalami perubahan sangat tipis, yakni turun sebesar 0,01 persen dari Rp12.099 triliun menjadi Rp12.098 triliun.
Meskipun pasar menunjukkan pelemahan, masih terdapat aktivitas akumulasi dari investor asing. BEI mencatat, bahwa pada Kamis (26/6), terdapat beli bersih dari investor asing sebesar Rp2,022 triliun.
Namun, secara kumulatif sepanjang tahun berjalan 2025, investor asing masih mencatatkan jual bersih atau net sell sebesar Rp53,210 triliun.
