Jenis Alergi yang Bikin Kulit Merah Meradang Seperti Jokowi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Belum lama ini mantan Presiden Indonesia Joko Widodo tampil dengan awajah memerah dan bengkak ketika tampil di depan umum. Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengatakan Jokowi saat ini dalam keadaan yang sehat. Ia menjelaskan Jokowi sedang mengalami Alergi dan ada peradangan.

“Kondisi Bapak membaik, sedang proses pemulihan, nggak ada, nggak ada sakit lain,” kata Kompol Syarif, dikutip Holopis.com, Senin (23/6).

Perlu diketahui Sobat Holopis, kulit merah dan membengkak merupakan reaksi tubuh yang cukup umum terhadap alergi. Gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal, panas, atau perih.

Mengenali jenis alergi yang bisa menyebabkan reaksi kulit sangat penting agar Sobat Holopis bisa menghindari pemicunya dan segera mengambil tindakan yang tepat. Berikut adalah empat jenis alergi yang sering menyebabkan kulit memerah dan membengkak.

1. Alergi Makanan

Salah satu penyebab paling umum dari reaksi kulit yang tiba-tiba memerah dan bengkak adalah alergi makanan. Makanan seperti kacang, telur, susu, seafood, dan gandum adalah pemicu utama bagi banyak orang. Reaksi alergi dari makanan bisa muncul beberapa menit hingga beberapa jam setelah dikonsumsi.

Gejalanya bisa meliputi ruam merah, bengkak di wajah atau bibir, gatal-gatal, hingga sesak napas jika reaksi menjadi sistemik. Jika tidak ditangani dengan cepat, alergi makanan bisa berkembang menjadi anafilaksis — kondisi darurat medis yang membahayakan nyawa.

2. Alergi Obat

Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu, seperti antibiotik (misalnya penisilin), obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau obat anestesi. Alergi ini bisa menyebabkan ruam merah menyebar, gatal, bengkak di berbagai bagian tubuh, dan bahkan demam ringan.

Dalam kasus yang lebih serius, alergi obat juga bisa menyebabkan pembengkakan ekstrem di wajah atau tenggorokan, yang perlu penanganan medis segera. Jika Sobat Holopis pernah mengalami reaksi seperti ini setelah minum obat tertentu, sebaiknya konsultasikan pada dokter dan catat jenis obat yang perlu dihindari di masa depan.

3. Alergi Gigitan atau Sengatan Serangga

Gigitan nyamuk, lebah, semut, atau serangga lainnya memang bisa menyebabkan pembengkakan lokal. Namun, pada orang yang memiliki alergi terhadap racun serangga tertentu, reaksi bisa jauh lebih parah. Kulit bisa membengkak luas, berwarna merah terang, terasa nyeri atau sangat gatal.

Dalam kondisi yang berat, gejala bisa menyebar dan menyebabkan tekanan darah turun, jantung berdebar, atau pusing, Tanda-tanda anafilaksis. Oleh karena itu, jika setelah digigit serangga Sobat Holopis merasa tidak enak badan atau melihat pembengkakan tidak wajar, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

4. Alergi Kontak (Contact Dermatitis)

Alergi kontak terjadi ketika kulit langsung bersentuhan dengan zat pemicu alergi seperti parfum, nikel pada perhiasan, sabun, detergen, atau lateks. Reaksinya biasanya muncul di area yang langsung terkena zat tersebut. Kulit bisa berubah kemerahan, terasa panas, gatal, bersisik, hingga melepuh jika reaksi cukup berat.

Alergi jenis ini sering disalahartikan sebagai iritasi biasa, padahal mekanismenya adalah respons imun yang berlebihan terhadap zat tertentu. Untuk menghindarinya, Sobat Holopis perlu memperhatikan produk yang digunakan dan segera menghentikan pemakaian jika muncul tanda-tanda tidak cocok.

Kulit merah dan bengkak bukan hanya masalah penampilan, tapi bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya. Alergi makanan, obat, gigitan serangga, dan alergi kontak merupakan empat penyebab utama yang harus diwaspadai.

Penting untuk mengenali pemicu masing-masing dan tidak menyepelekan gejala yang muncul. Jika reaksi alergi berulang atau memburuk, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan dan, jika perlu, menjalani tes alergi guna mengetahui penyebab pasti.