Hari Purwanto SDR : HUT 79 Bhayangkara Menuju Polisi Emas


Oleh : Muhammad Ibnu Idris

JAKARTA - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menilai bahwa HUT Polri yang ke 79 tahun harus menjadi momentum refleksi bagi insan polri sebagai institusi penegak hukum di Indonesia.

"Dengan mengusung tema HUT Bhayangkara tahun ini dengan tajuk 'Polri Untuk Masyarakat', saya kira Polri perlu berbenah juga ke dalam," kata Hari dalam keterangannya kepada Holopis.com, Selasa (17/6/2025).

Ia memiliki harapan besar SDR ke depan adalah, Polri harus semakin profesional dalam menjalankan tugasnya. Apalagi semangat PRESISI yang menjadi slogan penting Kapolri Listyo Sigit Prabowo harus benar-benar dapat diimplementasikan oleh seluruh insan Polri di seluruh Indonesia.

Terlebih, ia memiliki slogan yang baik untuk evaluasi dan refleksi penting bagi Polri dalam mengawal Indonesia Emas 2045. Hari menyebutnya sebagai POLISI EMAS yang memiliki kepandangan Polisi yang edukatif, masif, adaptif, dan asosiatif.

Bagi Hari, mengapa polisi harus edukatif, karena selain penegakan hukum, Polri memiliki fungsi penting dalam memberikan pendidikan yang baik buat masyarakat, maupun kepada insan Polri sendiri.

Selain itu, Polri juga harus melaksanakan semua pekerjaanya dengan sungguh-sungguh, terukur dan berkeadilan. Sebab pekerjaan Polri yang sangat besar dan bersentuhan langsung dengan masyarakat secara luas.

"Edukatif berarti mengasuh ataupun mendidik. Masif berarti sangat besar, kuat, dan padat" tutur Hari.

Di sisi lain, Hari Purwanto juga berharap Polri ke depan selalu mampu mengikuti perkembangan zaman. Apalagi dalam penangangan sebuah perkara hukum yang dinilai selalu mengalami perkembangan, sehingga Polri pun harus mampu mengimbanginya.

"Adaptif berarti semangat dan kemampuan berinovasi, kreatif, serta proaktif menghadapi perubahan," lanjutnya.

Yang yang terakhir adalah asosiatif. Di mana Polri diharapkan mampu menjadi jembatan yang baik antar masyarakat dan kelompok sosial, sehingga tercipta kondisi yang harmonis dan kondusif.

"Asosiatif berarti suatu bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan, persatuan, dan kerja sama antara individu atau kelompok," terang Hari.

Lebih lanjut, Hari Purwanto yang juga aktivis 98 ini pun menyampaikan pesan penting kepada institusi Bhayangkara, untuk selalu menjunjung nilai-nilai keadilan khususnya di dalam internal Kepolisian. Organisasi ini harus mampu memberikan ruang penghargaan yang sama kepada setiap insan Bhayangkara tanpa memandang jabatan.

"Suasana kebathinan dalam internal meminjam peribahasa 'Ayam Punya Telur, Sapi Punya Nama. Mengingatkan Polri untuk menghargai setiap individu, tidak peduli apa peran atau posisi mereka dalam Polri," tuturnya.

Sebab bagaimana pun, organisasi Polri harus menyadari bahwa keberadaan mereka sejatinya tidak sekadar ditopang oleh anggaran, akan tetapi pada soliditas masing-masing individu yang ada di dalam institusi.

Jika setiap insan Polri memahami bahwa seragam yang mereka kenakan tidak sekadar gaya-gayaan semata, akan tetapi sebuah pengabdian yang berdampak luas. Hal ini penting disampaikan Hari agar seluruh insan Polri baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun untuk selalu mampu menjaga nama baik diri sendiri dan institusi.

"Ikatan di saat dinas masih dijunjung tinggi, namun saat purna tidak ada konsolidasi tapi lebih menjunjung siapa yang memimpin dan bertugas. Ini juga mesti menjadi koreksi internal. Situasi kekinian karena perilaku oknum Polri berdampak ke institusi sendiri,"

Terakhir, Hari Purwanto menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk Polri yang ke 79 tahun. Ia yakin dan optimis bahwa Polri akan semakin baik ke depan.

"Selamat HUT ke 79 Bhayangkara. Menuju Polisi Emas bukan Polisi Cemas," pungkasnya.

Tampilan Utama
/