HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (14/6) menggelar pembicaraan via telepon dengan para pemimpin Arab Saudi, Yordania, Iran, Pakistan, dan Mesir untuk membahas eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran, memperingatkan bahwa operasi militer terbaru Israel dapat mengganggu stabilitas seluruh kawasan dan merusak keamanan global.
Menurut pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turkiye, Erdogan berbicara secara terpisah dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud, Raja Yordania Abdullah II, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi.
Dalam percakapannya dengan para pemimpin itu, Erdogan mengecam keras serangan udara Israel baru-baru ini di wilayah Iran, yang mengakibatkan warga sipil menjadi korban dan menewaskan sejumlah pejabat militer senior.
BACA JUGA
Erdogan memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Iran, yang terjadi di tengah pembicaraan rekonsiliasi nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, merupakan upaya yang disengaja untuk menyabotase upaya perdamaian.
Erdogan mengatakan serangan tersebut telah memicu kebocoran nuklir dan menimbulkan ancaman yagng mengganggu keamanan global.
“Ancaman yang tidak bertanggung jawab terhadap keamanan regional dan global. Kawasan ini tidak mampu menghadapi krisis lainnya,” tutur Erdogan, dikutip Holopis.com, Minggu (15/6).
Erdogan menekankan bahwa perang skala penuh dapat memicu gelombang migrasi ilegal dan mendesak semua pihak untuk mendukung solusi diplomatik, khususnya negosiasi lanjutan mengenai program nuklir Iran.
Dalam pembicaraannya dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi, Erdogan juga menekankan bahwa tindakan Israel tidak boleh menutupi penderitaan yang sedang berlangsung di Gaza. Erdogan menyebut pembangkangan pemerintah Israel terhadap hukum internasional sebagai masalah global, bukan hanya masalah regional.
Sebagai informasi Sobat Holopis, Israel menyerang Iran dan menargetkan infrastruktur sipil serta energi utama mereka. Kemudian Iran kemudian membalas serangan tersebut dan menyerang Israel Utara hingga menewaskan tiga orang dan melukai 13 orang lainnya.
