HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth melemparkan tanggung jawab perihal anggaran yang telah digunakan pemerintah untuk pengerahan Marinir dan Garda Nasional ke Los Angeles beberapa waktu lalu.
Setelah menerima pertanyaan bertubi-tubi dari para anggota Kongres pada Selasa (10/6), Pete malah melemparkan desakan tersebut kepada Penjabat Pengawas Keuangan Departemen Pertahanan AS Bryn Woollacott MacDonnell.
Bryn kemudian menguraikan bahwa jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengerahkan personel Garda Nasional dan Marinir AS ke lokasi aksi unjuk rasa imigrasi di Los Angeles (LA) mencapai 134 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.277). Data itu sendiri bersumber dari akun operasional dan pemeliharaan.
BACA JUGA
- Elon Musk Umumkan Partai Politik Baru di AS
- Donald Trump Beri Hamas Waktu 24 Jam untuk Terima Proposal Gencatan Senjata
- Mengaku Kecewa, Donald Trump Gagal Bahas Iran dengan Putin
- Hamas Langsung Konsultasi Setelah Ditekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Rapper P Diddy Tetap Ditahan dalam Kasus Perdagangan Seks
“Kami telah menyatakan secara sangat terbuka bahwa durasi pengerahannya adalah 60 hari karena kami ingin memastikan para perusuh, penjarah, dan penjahat di pihak lawan yang menyerang petugas kepolisian kita tahu bahwa kami tidak akan mundur,” ujar Hegseth kepada anggota subkomite alokasi pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat AS seperti dikutip Holopis.com.
“Perkiraan biaya untuk pengerahan tersebut saat ini mencapai 134 juta dolar AS, yang sebagian besar hanya untuk ongkos perjalanan, tempat tinggal, dan makanan,” tutur MacDonnell, asisten khusus menteri pertahanan AS yang saat ini menjalankan tugas sebagai pejabat keuangan tertinggi Pentagon.
Sejak meluasnya aksi unjuk rasa yang meletus usai penggerebekan imigrasi pada Jumat (6/6) di distrik garmen di Los Angeles, pemerintahan Trump telah mengerahkan 700 personel Marinir AS yang masih aktif.
Selain itu, Trump menggandakan pengerahan Garda Nasional dari 2.000 menjadi 4.000 personel guna meredam aksi unjuk rasa di area Los Angeles.
Hal itu demi meredam aksi protes terhadap pemerintahan Trump untuk mendeportasi lebih banyak migran. Tindakan itu melangkahi wewenang Gubernur California Gavin Newsom dan memicu lebih banyak lagi aksi unjuk rasa yang menyebar ke kota-kota lainnya di AS.
