HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Bermain Internasional atau International Day of Play diperingati pada tanggal 11 Juni di setiap tahunnya.
Hari Bermain Internasional tersebut dirayakan bertujuan untuk memperingatkan masyarakat global, bahwa setiap anak bisa memenuhi haknya untuk bermain.
Lantas seperti apa asal usulnya sehingga tercipta Hari Bermain Internasional?
Dikutip Holopis.com dari PBB, merayakan Hari Bermain Internasional sekaligus momentum untuk mempromosikan manfaat bermain untuk sang anak.
BACA JUGA
- Mengapa 12 Juli Diperingati sebagai Hari Koperasi? Ini Sejarah Lengkapnya
- 5 Cara Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Manis dan Bermakna
- Hari Cokelat Sedunia : Sejarah, Tradisi, dan Mengapa Dirayakan
- Hari Pustakawan Nasional 7 Juli: Pahlawan Literasi yang Sering Terlupakan!
- 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan di Hari Zoonosis Sedunia
Dengan bermain, sang anak bisa sekaligus menumbuhkan ketahanan, kreativitas dan inovasi pada indivudynya. Bahkan, sang anak bisa senantiasa mengatasi traumanya sendiri hingga membuat mereka bisa memecahkan masalahnya sendiri.
Maka dari itu, setiap anak punya hak bermain. Jika dibatasi, maka secara langsung bisa menghambat kesejahteraan dan perkembangan si anak.
Menariknya bermain juga di jaman modern ini sudah diadopsi ke kurikulum pembelajaran. Sehingga, para anak bisa mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan.
Atas dasar hal itu lah, Konvensi Hak Anak PBB menetapkan bermain sebagai hak dasar setiap anak berdasarkan Pasal 31. Tanggal 11 Juni pun diperingati sebagai Hari Bermain Internasional.
Apa tema Hari Bermain Internasional 2025?
Hari Bermain Internasional 2025 mengusung tema ‘Choose Play Every Day‘ atau ‘Memilih Bermain Setiap Hari’.
Tema tersebut diusung sekaligus untuk menjadi pengingat bahwa bermain untuk anak-anak perlu juga diprioritaskan.
Dengan bermain, anak-anak bisa belajar menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar, menjadi lebih terampil, bisa mengatasi rasa takut mereka, dan lain sebagainya.
