HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Donald Turmp baru saja memerintahkan Marinir Amerika Serikat ke Los Angeles untuk lebih aktif dalam menggrebek para tersangka imigran ilegal. Hal ini pun semakin memicu kemaraha pada pengunjuk rasa di jalanan. Mengindahkan perintah presiden, Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat Kristi Noem pun mengatakan bahwa pihaknya akan lebih serius dalam menangkap tersangka pelanggar imigrasi.
Alhasil, sekitar 700 marinir yang bertugas di California Selatan akan tiba di Los Angeles. Ini juga merupakan strategi untuk demonstrasi jalanan. Sementara itu keputusan dari Trump tersebut dinilai tidak menghargai keberadaan dari Kewenangan gubernur dari wali kota. Hal tersebut disampaikan oleh Komite Angkatan Bersenjata Senat, Senator Jack Reed.
“Presiden secara paksa mengesampingkan gubernur dan wali kota serta menggunakan militer sebagai senjata politik. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mengancam akan mengubah situasi yang tegang menjadi krisis nasional,” kata Jack Reed, dikutip Holopis.com, Selasa (10/6).
BACA JUGA
- Elon Musk Umumkan Partai Politik Baru di AS
- Donald Trump Beri Hamas Waktu 24 Jam untuk Terima Proposal Gencatan Senjata
- Mengaku Kecewa, Donald Trump Gagal Bahas Iran dengan Putin
- Hamas Langsung Konsultasi Setelah Ditekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Rapper P Diddy Tetap Ditahan dalam Kasus Perdagangan Seks
Kemudian ia menekankan bahwa masyarakat Amerika tidak mau militer melakukan penegakan hukum di negeri Paman Sam tersebut.
“Sejak berdirinya negara kami, rakyat Amerika sudah sangat jelas, kami tidak ingin militer melakukan penegakan hukum di tanah AS,” katanya.
Sebagai informasi Sobat Holopis, meskipun pasukan militer sudah pernah dikerahkan di Amerika untuk bencana seperti misalnya Badai Katrina serta 9/11, namun hampir tidak pernah pasukan dikerahkan oleh pemimpin negara untuk mengamankan kerusuhan sipil.
Perlu diketahui, bentrokan ini terjadi sehari setelah agen ICE menggerebek beberapa lokasi di Los Angeles pada Jumat (6/6), yang memicu protes besar-besaran.
Karena tindakan keras imigrasi terus berlanjut di seluruh California Selatan dan AS, penggerebekan tersebut telah mengakibatkan penahanan setidaknya 44 orang, yang memicu aksi protes meluas, konfrontasi, dan kekacauan di kota terbesar kedua di AS itu.
