HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasukan Israel mencegat kapal bantuan menuju Gaza yang ditumpangi oleh aktivis Greta Thunberg, bintang Game of Thrones Liam Cunningham, dan para aktivis terkemuka lainnya. Israel dikabarkan menangkap mereka serta menahan penumpang di kapal tersebut di Israel.
Koalisi Armada Kebebasan atau The Freedom Flotilla Coalition (FFC) mengatakan bahwa pasukan militer Israel sudah menaiki Madleen yang berusaha untuk mengirimkan bantuan ke Gaza. Hal tersebut dilakukan setelah Israel memblokade jalur bantuan ke Gaza selama 11 minggu.
“Quadcopter mengelilingi kapal, menyemprotnya dengan zat seperti cat putih, komunikasi terputus, dan suara-suara mengganggu diputar melalui radio,” demikian disampaikan FFC, dikutip Holopis.com, Senin (9/6).
BACA JUGA
- Benjamin Netanyahu : Israel Siap Gencatan Senjata Asal Hamas Mau Turuti Ini…..
- Hamas Setuju Bebaskan 10 Sandera dalam Perundingan Damai Gaza
- Israel Terus Serang Lebanon, Kali Ini Dekat Kota Tripoli
- Israel Ajukan Proposal Penarikan Pasukan Baru dalam Perundingan Gencatan Senjata Gaza
- Trump dan Netanyahu Ketemuan Lagi, Bahas Gencatan Senjata Gaza yang Tak Juga Usai
FFC menekankan bahwa para kru diserang ketika mereka berada di perairan internasional. Bahkan FFC mengunggah cuplikan ketika para kru yang memakai pelampung keselamatan secara serentak mengangkat tangan mereka ke atas ketika tentara Israel datang.
Israel Pastikan Kapal Bantuan Madleen Tak Sampai Gaza
Sementara itu, Israel memastikan bahwa kapal yang ingin mengakhiri kelaparan di Gaza tersebut untuk tidak pernah sampai. Hal itu diucapkan oleh Menteri Pertahanan Israelm Israel Katz.
“Saya telah menginstruksikan IDF untuk memastikan armada ‘Madleen’ tidak mencapai Gaza,” kata Katz.
Mereka mengklaim bahwa Greta Thunberg dkk hanya ingin mencari atensi pblik demi publisitas. Mereka menuding tim Greta Thunberg berusaha melakukan provokasi meia yang tujuan utamanya adalah mendapatkan publisitas.
“Ada cara lain untuk memberikan bantuan ke Gaza, yang tidak melibatkan selfie Instagram” kata Kementerian Israel.
Setelah itu mereka membela diri dengan mengatakan ada banyak cara untuk memberikan bantuan ke Gaza, yang itu dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum.
“Upaya yang tidak sah untuk menembus blokade tersebut berbahaya, melanggar hukum, dan merusak upaya kemanusiaan yang sedang berlangsung,” katanya.
Sebagai informasi, aksi Greta saat ini didukung oleh netizen dan komunitas internasional. Hal itu terlebih setelah Israel melakukan blokade kemanusiaan penuh terhadap Gaza pada 2 Maret silam, sehingga menghentikan makanan, pasokan medis, dan bantuan lainnya kepada lebih dari 2 juta masyarakat Palestina.
