HOLOPIS.COM, JAKARTA – Militer Israel pada Sabtu (7/6) mengatakan pasukannya telah menewaskan sedikitnya dua anggota senior Gerakan Mujahidin Palestina dalam serangan di Gaza, termasuk seorang komandan yang dituduh terlibat dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dan badan keamanan Shin Bet mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa As’ad Abu Sharaiya, kepala Brigade Mujahidin, sayap bersenjata Gerakan Mujahidin Palestina, tewas dalam sebuah operasi gabungan.
Mereka menuduh Abu Sharaiya telah memainkan ‘peran kunci’ dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 2023 itu.
BACA JUGA
“Abu Sharaiya terlibat langsung dalam penculikan, penahanan, dan pembunuhan sandera Israel,” demikian bunyi pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel, dikutip Holopis.com, Minggu (8/6).
Dalam serangan terpisah, Mahmoud Muhammad Hamid Kuhail, seorang militan lain yang disebut-sebut berpartisipasi dalam serangan pada Oktober 2023, juga tewas.
Tidak ada komentar langsung dari kelompok-kelompok militan Palestina mengenai kematian dua tokoh tersebut. Secara terpisah, IDF dan Badan Keamanan Israel (Israel Security Agency/ISA) pada Sabtu mengumumkan pihaknya telah menemukan jasad seorang warga negara Thailand, Nattapong Pinta (36), yang diculik dalam keadaan hidup oleh Brigade Mujahidin dalam serangan 7 Oktober 2023.
Jasadnya ditemukan dalam sebuah operasi gabungan di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada Jumat (6/6). Sementara itu, sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, mengklaim bahwa pasukan Israel mengepung sebuah lokasi di Gaza tempat seorang sandera Israel, yang diidentifikasi oleh juru bicara Abu Obeida sebagai Matan Zangauker, diyakini ditahan.
Abu Obeida memperingatkan bahwa musuh tidak akan bisa menemukannya dalam kondisi hidup. Sementara itu Israel belum menanggapi klaim tersebut secara terbuka, meskipun media Israel melaporkan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai para sandera yang tersisa.
