JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan melaksanakan shalat ied (Idul Adha) pada hari Jumat, 6 Juni 2025 besok di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Plt Imam Masjid Istiqlal Mulawarman Hannase kepada jurnalis. Bahwa Kepala Negara tersebut akan beribadah shalat ied di masjid tersebut, sekaligus menyalurkan secara langsung hewan kurban untuk disembelih.
“Insya Allah,” kata Mulawarman dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (5/6/2025).
Dalam kegiatan shalat ied, jemaah dapat mulai datang ke Masjid Istiqlal pada pukul 03.30 WIB atau menjelang shalat subuh berjamaah. Rencananya, pelaksanaan shalat ied akan dilangsungkan sekira pukul 07.00 WIB.
Selain melaksanakan shalat ied, Masjid Istiqlal juga akan melaksanakan prosesi pemotongan hewan kurban yang telah diserahkan melalui takmir masjid. Pelaksanaan pemotongan akan dilakukan pada hari Sabtu hingga Minggu, 7 – 8 Juni 2025.
Kemudian, pengurus Masjid Istiqlal juga akan melakukan pemberian makan bersama dengan target 2.000 anak yatim di wilayah Jabodetabek. Hal ini dilakukan semata untuk memberikan simbol yang positif akan ukhuwah atau kebersamaan.
“Kami ingin menjadikan momentum kurban ini tidak hanya sebagai ibadah, tapi juga ajang berbagi kebahagiaan dan kasih sayang kepada sesama,” ujar Mulawarman.
Bagi jemaah yang hendak mengikuti kegiatan shalat Iduladha di Masjid Istiqlal, diimbau untuk tetap menjaga ketertiban, kebersihan dan keamanan, khususnya keamanan terhadap barang bawaan pribadi.
Serta diimbau untuk membawa alat shalat sendiri sebelum berangkat ke Masjid. Sementara itu bagi yang belum tahu niat salat Ied, berikut adalah niatnya ;
“Ushalli sunnatan li\’iidil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati (imaman/ma’muuman) lillahi ta’ala.” Artinya: “Saya niat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat, (sebagai imam/makmum) karena Allah Ta’ala.”
Kemudian, jemaah juga disunnahkan untuk memperbanyak melantunkan takbir sebelum shalat ied berlangsung. Berikut adalah kalimat takbirnya ;
اللهُ أَكْبَرْ (۳) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ اللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةًوَأَصِيلًا. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ. صَدَقَ وَعْدَهُ. وَنَصَرَ عَبْدَهُ. وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.
Allâhu akbar… Allâhu akbar… Allâhu akbar… Lâ-ilâha-illallahu wallâhu akbar. Allâhu akbar walillâhil-hamd. Allâhu akbar kabîraa walhamdu lillaahi katsiirå. Wa subhanallahi bukrataw-wa ashilla. Lâ-ilâha illallallâhu walâ na’budu illâ iyyahu Mukhlishîna lahuddin, Walau karihal-kâfirûn. Lâ-ilâha-illallâhu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa-a’azza-jundah, wahazamal-ahzaba wahdah. Lâ-ilâha illallahu wallâhu akbar. Allâhu akbar walillâhil-hamd.



