Muannas Nilai Jokowi Masih Dianggap Ancaman Kelompok Kalah Pilpres

Berita Relasi :

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Praktisi hukum Muannas Alaidid menilai bahwa Jokowi (Joko Widodo) masih dianggap sebagai ancaman politik sejumlah kalangan, khususnya kalangan yang sakit hati dan yang kalah Pilpres 2024 lalu.

“Jokowi dan keluarga masih menjadi ancaman gerombolan sakit hati dan pembenci meski sudah tidak menjabat apalagi dengan GR terpilih sebagai wapres,” kata Muannas Alaidid dalam tweetnya yang dikutip Holopis.com, Kamis (5/6/2025).

Oleh sebab itu, mereka yang memiliki dendam tersendiri kepada Jokowi, akan terus melakukan manuver apa pun demi dapat membunuh karakter Jokowi, dan juga keluarganya.

Di mana saat ini anak sulung Jokowi merupakan Wakil Presiden RI mendampingi Prabowo Subianto melalui Pilpres 2024. Kemudian anak bungsunya merupakan Ketua Umum DPP PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Sementara anak perempuannya merupakan istri Gubernur Sumatera Utara yakni Muhammad Bobby Afif Nasution.

Bahkan kata Muannas, berbagai serangan politik dilancarkan kepada Jokowi, mulai dari isu anak keturunan PKI (Partai Komunis Indonesia), hingga kini diserang juga dengan narasi ijazah palsu dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Maka jokowi harus terus diserang, difitnah dan dibunuh karakternya dengan berbagai isu sebelumnya, mulai dari tuduhan keturunan PKI sampai Ijazah Palsu,” tandasnya.

Agenda Pemakzulan Gibran

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa sejumlah kalangan kini sedang membagi peran untuk melakukan serangan politik kepada Joko Widodo. Salah satunya adalah sejumlah purnawirawan jenderal dari TNI, baik dari matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.

Sejumlah nama beken mulai dari mantan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju yakni Jenderal (purn) TNI Fachrul Razi, kemudian mantan KSAD Jenderal TNI (purn) Tyasno Sudarto dan sebagainya. Mereka menamakan diri sebagai Forum Purnawirawan Prajurit TNI.

Dalam manuvernya, kelompok ini sampai mengirimkan surat resmi kepada DPR RI, MPR RI dan DPD RI, tentang usulan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Sementara kelompok lain yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) bertugas untuk mendiskreditkan Jokowi melalui ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Di mana saat ini akhirnya 5 (lima) orang berseteru dengan Jokowi di Polda Metro Jaya. Mereka antara lain ; Tifa Tyassuma (Dokter Tifa), Rismon Sianopar, Roy Suryo, Eggi Sudjana Mastal, Kurnia Tri Royani. Mereka dilaporkan Jokowi pada hari Rabu 30 April 2025 lalu.

Hal ini juga terafirmasi dari tweet Muhammad Said Didu, yang juga merupakan salah satu aktivis demokrasi dan pergerakan, sekaligus mantan Sekretaris Menteri BUMN di era kepemimpinan Rini Soemarno.

Dalam tweetnya di @msaid_didu pada hari Kamis, 5 Juni 2025, ia menuliskan tentang seruan pergerakan kepada semua pihak untuk mendukung langkah Forum Purnawirawan TNI dalam rangka agenda pemakzulan Gibran.

“Mari bersatu bergerak memberikan dukungan kepada permintaan Forum Purnawirawan TNI ke DPR untuk pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabumi yang akan dibahas oleh DPR pada sidang Paripurna DPR tanggal 23 Juni 2025,” tulis Said Didu.

Bahkan ia juga menyebut ada paket hemat agenda penyelamatan bangsa dan negara, yakni mengaduli Joko Widodo sebagai mantan Presiden ke 7 RI, kemudian memakzulkan Gibran dari jabatannya sebagai Wapres RI saat ini.

“Paket hemat selamat bangsa : (1) adili Jokowi, dan (2) makzulkan Gibran,” pungkas Didu.

Icon Holopis.com
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
Web Hosting Bisnis

Berita Terbaru

Jangan Lewatkan