JAKARTA – Kesedihan sedang menyelimuti seluruh umat Katolik di dunia. Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan meninggal dunia di usia 88 tahun. Sebagai sosok yang dinilai reformis dan membela orang-orang tertindas, Paus Fransiskus bahkan sempat menemui seluruh umatnya di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia saat itu diterima dengan hangat oleh masyarakat Indonesia dari berbagai keyakinan. Salah satu kunjungan paling berkesan dari Paus Fransiskus, adalah momen ketika Paus mengunjungi Masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal.
Saat mengunjungi terowongan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta, Paus Fransiskus mengatakan bahwa semua orang dari keyakinan yang berbeda-beda memiliki tugas untuk membantu sesama.
“Kaum yang beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda memiliki sebuah tugas dan dilakukan, yaitu membantu semua orang untuk melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang,” kata Paus Fransikus saat kunjungannya di Masjid Istiqlal pada 5 September 2024 silam, dikutip Holopis.com, Senin (21/4).
Ada momen yang membuat banyak pihak terharu ketika Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Tak hanya itu, Nasaruddin Umar juga mencium kepala pemimpin umat Katolik seluruh dunia tersebut.
Momen itu pun menjadi Gambaran nilai-nilai yang dianut Paus Fransiskus, serta negara Indonesia yang memiliki sikap toleransi dengan berbagai agama.
Sebelum meninggal dunia pada hari ini, Senin (21/4), Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma karena infeksi pernapasan. Paus kembali melakukan misa publik pada Misa Vigili Paskah pada Sabtu Suci, untuk pertama kalinya sejak sembuh dari bronkitis.
Kemudian, Paus pun dirawat kembali di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari. Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk, dan dokternya mendiagnosis pneumonia bilateral pada hari Selasa, 18 Februari.
Terakhir, ia melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia. Ia tiba di Jakarta pada 3 sampai 6 September 2024. Banyak kegiatan dilakukan termasuk melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal Jakarta dan bertemu langsung dengan Imam Masjid Prof Nasaruddin Umar.



