JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mendorong kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia di berbagai hal, dari mulai pendidikan keagamaan hingga pelaksanaan ibadah haji.
Dia menuturkan, bahwa Indonesia dan Malaysia berada pada zona yang sama. Sehingga ia mengaku akan menggandeng pemerintah Malaysia untuk bersama melobi Arab Saudi agar pembayaran Dam haji bisa dilakukan di negeri sendiri.
“Kita bercerita tentang dam. Pemotongan kambing dam itu bisa dilakukan di negeri kita sendiri, tidak di Saudi Arabia,” kata Menag di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (21/4), seperti dikutip Holopis.com.
Sebagai informasi, dam adalah sanksi atau denda yang harus dibayar jemaah haji karena melanggar larangan haji atau meninggalkan kewajiban haji. Pembayaran dam dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kambing, unta, dan hewan ternak lainnya.
Arab Saudi, kata Menag, sebenarnya sudah mengizinkan terkait penyembelihan hewan ternak bisa dilakukan di negara para jemaah. Hal itu dilakukan agar manfaat ekonominya bisa turut dirasakan oleh masyarakat.
“Jadi bayangkan 210 ribu kambing yang harus dipotong disana, kambing orang lain. Nah kalau itu nanti dipotong di Indonesia sebanyak itu, kambing kita kemudian yang mengemarkan dagingnya semuanya adalah dari kita,” ungkapnya.
Dia berharap, kerja sama ini dapat mendorong hal tersebut lantaran Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang serumpun, khususnya dalam hal mazhab.
“Nah jadi kita tinggal mempersembahkan wawasan mazhab syafi’i, mazhab ahlusunnah wal jamaah,” tukasnya.
Selain dam, Menag juga mendorong adanya kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia di sektor pendidikan keagamaan, khususnya dalam menyusun kurikulum pendidikan keagamaan yang lebih mencerahkan dan berwawasan luas.
“Kita mencoba untuk mempertemukan nanti kurikulum pendidikan keagamaan yang mencerahkan untuk kawasan kita, yang memberikan penguatan,” ungkapnya.



