Haris Rusly: Tuduhan ke Dasco Bukti Kemunduran Jurnalisme Investigatif Tempo

0 Shares

JAKARTA – Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti melontarkan kritik tajam terhadap pemberitaan Majalah Tempo edisi 7–13 April 2025 yang mengusung laporan utama berjudul “Tentakel Judi Kamboja”.

Dalam pernyataannya, Haris menilai laporan tersebut tidak berlandaskan data dan fakta yang kredibel, serta cenderung menjadi bentuk “penghakiman sepihak” terhadap tokoh tertentu, khususnya Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Menurut Haris, kebebasan pers adalah fondasi demokrasi yang harus dijaga, namun bila kebebasan itu digunakan untuk menyebar rumor dan desas-desus yang dikemas sebagai berita, maka yang lahir bukan pencerahan, melainkan malapetaka jurnalisme.

“Saya melihat pemberitaan itu sebagai bentuk trial by the press. Ini sangat berbahaya karena merusak kredibilitas pribadi seseorang tanpa bukti kuat. Apalagi jika didorong motif politik,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Selasa (8/4).

- Advertisement -

Ia juga mengkritik penggunaan prinsip cover both sides dalam laporan tersebut yang menurutnya hanya bersifat formalitas belaka.

“Seringkali Tempo menjadikan prinsip keberimbangan hanya sebagai pelengkap, sementara narasi utamanya sudah condong dan penuh insinuasi,” tambah Haris.

Ia menyoroti bahwa Tempo sebelumnya, pada edisi Agustus 2024, pernah merilis data resmi dari Kementerian Perdagangan Kamboja yang justru tidak menyebutkan nama Sufmi Dasco Ahmad sebagai salah satu pengelola bisnis kasino di negara tersebut.

“Anehnya, ketika suhu politik meningkat di April 2025, nama Sufmi Dasco kembali dikaitkan, padahal sumber resmi yang mereka miliki sendiri tidak menyebutkan namanya,” jelas Haris.

Haris juga menyampaikan bahwa berdasarkan pengalamannya, nama Dasco sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu tanpa sepengetahuan yang bersangkutan untuk kepentingan bisnis ataupun politik.

“Banyak pihak yang memakai-nyebut nama Pak Dasco untuk kepentingan pribadi, dan itu tanpa sepengetahuan beliau,” ungkapnya.

Ia menduga, laporan tersebut digerakkan oleh kepentingan politik untuk menjatuhkan nama baik Sufmi Dasco Ahmad, yang dikenal sebagai figur strategis di lingkaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya khawatir Tempo telah terjebak menjadi media rumor yang diperalat kelompok kepentingan. Ini membahayakan demokrasi,” pungkasnya.

Haris berharap media arus utama tidak ikut dalam operasi pembusukan terhadap tokoh-tokoh publik dengan menyajikan opini dan rumor seolah sebagai fakta.

“Pers jangan menjadi bagian dari truth decay, di mana kebenaran dikaburkan dan fakta direkayasa,” tutupnya.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
0 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis