Begini Masukan Ray Dalio untuk Danantara


Oleh : Khoirudin Ainun Najib

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Investor kawakan asal Amerika Serikat (AS), Raymond Thomas Dalio alias Ray Dalio memberikan sejumlah masukan dan arahan untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Hal itu disampaikan Ray dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto dan Badan Pelaksana BPI Danantara di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (7/3).

CEO Danantara, Rosan Roeslani menilai, masukan Ray kepada pihaknya yang akan mengelola lembaga superholding tersebut sangatlah baik. Ia pun yakin ke depan Danantara dapat berjalan sesuai harapan.

"Jadi inputan dan masukan dari Ray Dalio ini kepada kami ini sangat-sangat baik, sangat-sangat bagus masukan-masukannya. Sehingga ehingga ke depannya ini peran dari Danantara bisa berjalan sesuai dengan amanahnya," ujarnya dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (8/3).

Rosan menyampaikan, bahwa Ray dalam masukannya menekankan berbagai hal, mulai dari investasi, tata kelola perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG), hingga manajemen risiko.

Dia menuturkan, apa yang ditekankan oleh Ray setidaknya sudah sesuai dengan prinsip yang telah dipegang oleh Danantara.

"Manajemen risikonya dan investment commitment-nya, kurang lebih sebenernya sama dengan yang kita sudah ada, tapi memang terus kita terima masukkan dengan pengalaman beliau yang lebih dari 50 tahun," tutur Rosan.

Pria yang juga Menteri Investasi dan Hilirasi itu lantas menyebut, bahwa Ray juga menekankan soal Indonesia incorporated atau kerja sama pemerintah dan pelaku bisnis untuk mencapai tujuan yang sama di bawah satu komando Presiden.

Masukan itu, lanjut Rosan, sejalan dengan tujuan Danantara, yang akan mengakomodir para pelaku industri di Tanah Air.

"Masukannya mengenai Indonesia incorporated itu seperti apa dan intinya memang Danantara ini adalah suatu bagian yang memang pekerjaan besarnya itu adalah bersama-sama dengan dunia usaha, dengan para pengusaha dan bagaimana kerja sama itu dijalankan dengan terbuka, transparan," ujar Rosan.

Kemudian dari sisi pengembangan, pendiri Dana Lindung Nilai atau Hedge Fund Bridgewater Associates itu, kata Rosan, juga memberikan masukan agar Danantara bisa belajar dari lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) yang sudah lebih dulu ada di dunia.

"Termasuk juga dalam beberapa masukan untuk pengembangan perbandingan bagaimana pada saat China ataupun UAE membentuk Sovereign Wealth Fund ini," pungkasnya.

Tampilan Utama