JAKARTA – Para pemimpin di Eropa beramai-ramai memberi dukungan kepada Ukraina, dan sepakat untuk meningkatkan pertahanan blok tersebut pada hari Kamis (6/3) waktu setempat. Hal itu dilakukan setelah pertikaian antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin langsung menghebohkan dunia.
Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada para pemimpin Uni Eropa yang sudah mendukung Kiev.
“Kami sangat bersyukur bahwa kami tidak sendirian,” kata Volodymyr Zelenskyy, dikutip Holopis.com, Jum’at (7/3).
Sementara itu, Amerika Serikat tampaknya tidak tinggal diam setelah bertengkar dengan Volodymyr Zelenskyy di pertemuan mereka di Gedung Putih. Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa bahwa mereka dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan mereka.
“Kami berharap minggu depan kami akan mengadakan pertemuan yang berarti,” jelasnya.
Sementara itu, Zelenskyy diketahui berusaha keras untuk kembali memperbaiki hubungan demi bantuan AS untuk mengakhiri konflik Ukraina dan Rusia. Pembicaraan Ukraina dan Amerika Serikat pun akan kembali dilakukan.
Sementara itu utusan Amerika Serikat Steve Witkoff mengaku senang dengan permintaan maaf Volodymyr Zelenskyy. Mereka pun berencana akan bertemu dnegan negosiator Ukraina untuk perjanjian gencatan senjata dengan Rusia.
Nantinya, pertemuan itu akan berlangsung di Riyadh, pada hari Selasa 11 Maret 2025.
Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis, sebelumnya dunia baru saja dihebohkan dengan pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat melakukan pertemuan resmi di Gedung Putih pada hari Jum’at (28/2) waktu setempat.
Dalam pertikaian yang disaksikan sejumlah wartawan dan ditonton seluruh dunia, Donald Trump berteriak ke arah Zelenskyy dengan mengatakan bahwa Zelenskyy tidak tahu berterima kasih dan berjudi dengan kemungkinan Perang Dunia III.
Akibat pertikaian itu, Zelenskyy pun meninggalkan Gedung Putih tanpa melanjutkan persetujuan yang diminta Trump, terkait Ukraina harus mengizinkan Amerika Serikat dalam mengakses kekayaan alam mereka.
Amerika Serikat menekankan bahwa perang ini harus diselesaikan agar tidak menjadi konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II yang berkepanjangan.
