Kepala Daerah Telat Datang Tak Dinyatakan Lulus Retreat
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyampaikan, bahwa pihaknya masih membuka kesempatan bagi kepala daerah dari PDIP untuk hadir dalam pembekalan atau retreat kepala daerah.
Meskipun, kata dia, mereka harus tertinggal sejumlah materi pembelajaran karena retreat yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sedianya berlangsung sepekan, sejak Jumat (21/2) pekan lalu.
Adapun nantinya, kata Tito, pihaknya akan membedakan sertifikat yang akan diterima oleh kepada kepala daerah yang mengikuti retreat.
Bagi mereka yang mengikuti 90 persen sesi materi akan mendapat sertifikat dengan keterangan lulus, namun jika kurang dari itu akan diberi keterangan 'telah mengikuti'.
"Ya, kita akan bedakan dengan sertifikatnya. Yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang di tengah-tengah, kita berikan sertifikat, telah mengikuti," kata Tito dalam konferensi pers, seperti dikutip Holopis.com, Senin (24/2).
Selain itu, kesempatan untuk mengikuti retret di Magelang pada periode kepemimpinan daerah 2025-2030 hanya dilakukan sekali.
Tito menjelaskan nantinya kepala daerah yang dilantik secara susulan karena menunggu putusan sengketa Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengikuti retret di area Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Enggak akan konsepnya seperti ini. Karena konsepnya nanti kita akan menggunakan konsep seperti yang lama, yaitu mereka mungkin ke BPSDM di Kalibata, yang tempat diklatnya punya Kemendagri, dan setelah itu kita akan memberikan materi," tukas Tito.
Disampaikan Tito, bahwa pihaknya mengapresiasi kepala daerah, khususnya kepala daerah dari PDIP yang telah bersedia mengikuti retreat sejak hari pertama, yang jumlahnya sebanyak 51 orang.
Menurutnya, kehadiran mereka dalam retreat kepala daerah menunjukkan, bahwa telah memiliki kesadaran akan tanggung jawab utamanya kepada rakyat.
"Karena mereka menyadari bahwa ini adalah dari pemerintah, dan ini berguna untuk mereka sendiri. Mereka tahu bahwa ini adalah, pada saat memilih, kan, yang memilih, kan, rakyat, tanggung jawabnya adalah kepada rakyat utamanya," ucap Tito.