JAKARTA – Maskapai penerbangan Lion Air telah resmi berkerjsama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan layanan penerbangan bagi jemaah haji reguler tahun 1446H/2025M. Perjanjian kerja sama dilakukan antara Kemenag dengan Lion Air pada Jumat (21/2).
Direktur Utama Lion Air, Rudy Lumingkewas menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kemenag, serta masyarakat atas kepercayaan yang diberikan untuk turut serta dalam menyediakan layanan ibadah haji yang aman, nyaman, dan berkualitas.
“Perjanjian kerja sama transportasi udara Lion Air dengan Kemenag untuk jemaah haji reguler ini menjadi momen penting bagi kami,” kata Rudy Lumingkewas dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (22/2).
Adapun nantinya, Lion Air diperkirakan akan mengangkut sebanyak 11.762 jemaah haji, dengan rincian jemaah dari embarkasi Padang (PDG) sebanyak 6.293 jemaah dan embarkasi Banjarmasin (BDJ) 5.469 jemaah.
Lion Air mempersiapkan empat armada pesawat berbadan lebar generasi modern dan berusia muda, dengan rata-rata 5 – 7 tahun, yaitu Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO, dengan kapasitas 436 kursi.
Pesawat ini dilengkapi dengan fitur kenyamanan terbaik, termasuk kabin yang luas, serta kursi ergonomis yang dirancang untuk memastikan kenyamanan selama penerbangan jarak jauh.
Selain itu, Lion Air lanjutnya telah mempersiapkan kru pesawat yang profesional, termasuk pilot, awak kabin, dan teknisi, yang telah menjalani pelatihan ketat sesuai standar operasional prosedur (SOP) penerbangan haji.
“Makanan dan minuman selama penerbangan juga telah dipersiapkan dengan memperhatikan aspek nutrisi dan preferensi jemaah,” tutupnya.
Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief mengatakan, kerja sama transportasi udara untuk jemaah haji reguler Indonesia dengan maskapai dibawah PT Lion Mentari Airlines ini merupakan kali pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
“Keterlibatan maskapai nasional ini merupakan langkah positif dalam upaya memberikan pelayanan haji yang nyaman dan aman bagi jemaah Indonesia,” kata Hilman Latief, Jumat (21/2).
Dengan bergabungnya Lion Air, kini terdapat tiga maskapai yang melayani penerbangan haji Indonesia, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
Hilman menuturkan, penambahan maskapai ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang kerap muncul terkait transportasi udara. Ia juga mengimbau pihak Lion Air untuk memberikan perhatian khusus pada layanan dan sarana prasarana dalam pesawat yang akan digunakan jemaah haji.
“Kami berharap, akan mendorong peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan,” ujar Hilman.



